Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Lion Air Baru, Mengapa Bisa Jatuh?

29 Oktober 2018   15:20 Diperbarui: 30 Oktober 2018   10:02 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Rasanya belum kering air mata untuk gempa tsunami likuifaksi di Palu Donggala Sigi yang terjadi bulan lalu, kembali Indonesia berduka. Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa penumpang 189 orang dari Soetta ke Pangkal Pinang (Bangka Belitung) tadi pagi jatuh di laut Karawang, 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Ini berarti tragedi transportasi terparah tahun ini setelah tenggelamnya kapal angkut penumpang di Danau Toba dengan korban wafat dan hilang sekitar 190 orang, pertengahan Juni 2018 lalu.

Mengapa pesawat Lion Air itu jatuh? Pesawatnya baru, buatan Boeing, jenis 737, yang dibeli seharga Rp 810 M. Baru 2 bulan beroperasi dan tentunya semua masih gres. Beda rasanya kalau lihat pesawat yang kesannya sudah 'capek' dipakai puluhan tahun dan di'berdayakan' banget, gitu nyampe angkut penumpang lagi.

Tadinya saya pikir mungkin pesawat jatuh akibat cuaca jelek. Karena tadi malam suami baru pulang dari Kuala Namu ke Jakarta, naik Citilink, ketika hendak landing pesawatnya menembus awan pekat yang membuat pesawat terguncang keras. 

Makanan didepannya sampe terlempar, dan penumpang lain sudah berteriak ketakutan. Guncangan cukup lama, dan beberapa orang memegang kuat kursi didepannya sambil menunduk. Alhamdulillah, pesawat bisa mendarat sempurna.

Tetapi baru lihat juga BMKG melaporkan tadi pagi disaat pesawat lepas landas cuaca cukup baik. Walaupun tadi pagi rasanya cuaca Jakarta cukup mendung. Dan kalau kita lihat pencarian korban di TV, langit rada gelap, kurang bersahabat. Tetapi tentu cuaca gelap mendung bahkan hujanpun sudah biasa dihadapi oleh tiap pesawat. Sudah ada antisipasinya secara teknis.

Jika bukan cuaca, mungkin juga masalahnya dari sisi teknis? Kalau dari sisi ini, maka harusnya Boeing sebagai produsen pesawat juga ikut bertanggung jawab? Namanya pesawat baru 2 bulan beroperasi.

Semoga keluarga korban tabah dan sabar menghadapi musibah ini. Dan kotak hitam pesawat bisa segera ditemukan, sehingga bisa diketahui penyebabnya apakah dari sisi teknis, human error atau sisi lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun