Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Kiat bagi Pecandu Kopi agar Puasa tetap Nyaman

15 Mei 2018   17:09 Diperbarui: 15 Mei 2018   18:43 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kompas.com/Shutterstock)

Saya termasuk penikmat kopi di pagi hari. Wangi kopi yang semerbak mesti menjadi ritual pagi bagi saya. Belum lagi ketika menyeduh teh dari air panas yang baru mendidih, menambah paduan wangi kopi plus teh itu. Ehmm wanginya mantap deh.

Karena saya termasuk pecandu kopi, sebelum Ramadan tiba, jika puasa ganti atau sunnah mesti hati-hati. Kalau tidak minum kopi ketika sahur, kepala pusingnya gak ketulungan. Pernah saya sampai muntah muntah, tetapi ditahankan hingga buka. Ini mesti efek kafeinnya nih. Jadi pelan pelan emang kudu dikurangi. Gak banyak sih, misalnya dari kebiasaan 3 cangkir jadi 2. Kebiasaan 2 cangkir jadi 1. 

Atau ada juga yang tetap banyak minum kopi tapi yang tanpa kafein. Aduh kalau ini mah kenikmatan kopinya jadi kurang menurut saya.

Jadinya solusinya ya emang jangan menghentikan kopinya. Tetap dinikmati ketika sahur. Bagaimana ketika waktu buka minum kopi? Ini juga gak disarankan. 

Pertama karena ketika puasa perut kosong terlalu lama, jika terisi kopi bisa menyebabkan maag. Kopi yang asli (bukan instan) ada yang kadar asamnya tinggi (seperti kopi bali kintamani). Yang tidak terlalu asam juga tetap bisa mengiritasi lambung dan bikin kembung. 

Kedua, nah ini yang berat, kalau minum kopi pas buka, bisa begadang malamnya, gak bisa tidur. Ini juga bahaya kalau bablas sahurnya. Karena salah satu fungsi kafein memang mengaktifkan sel sel otak, sehingga tetap bekerja. Susah pules deh.

Mesti puasa tinggal 2 hari lagi (sepertinya kamis sih), bisa mulai deh kurangi kopinya. Jadi gak kaget pas puasa, kepala gak pusing. 

Ohiya, karena trauma mengalami pusing yang sangat itu ketika puasa ganti dan sunnah, ada lagi sih jurus yang paling jitu dalam menghadapi puasa Ramadhan ini.

Apa itu? Ya niat yang tulus berpuasa karena Ilahi, dan mohon agar diringankan puasanya. Alhamdulillah sejak berdoa gitu, kepala saya jadi enteng pas puasa-puasa ganti dan sunnah setelahnya...Bahkan sampai buka saya bisa ringan terus. 

Selamat menjalankan ibadah puasa temans. Mohon maaf lahir dan bathin yaa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun