Baru-baru ini baca berita penggerebekan prostitusi di Kalibata City. Yang ditangkap sejumlah PSK, mucikari dan seorang petugas kebersihan Kalibata City.Â
Petugas kebersihan inilah yang mengantar akses dan kunci kepada PSK serta menjamin bahwa unit itu dalam kondisi aman untuk digunakan.
Kok bisa petugas ini mendapatkan akses dan kunci ya? Apa kerjasama dengan agen sewa menyewa? Atau teknisi yang bisa bikin akses 'sapu jagat' ke semua lantai? Unit siapakah yang dia pakai untuk aksinya ini?
Apakah pengelola terlibat? Atau nutup mata melakukan pembiaran?
Jadi inget tujuan Kalibata city ini dibangun beberapa tahun lalu. Untuk memberikan hunian yang nyaman bagi warga Jakarta, dekat dengan tempat kerja.Â
Dibangun sebanyak 18 tower, terdiri dari 8 tipe residen, 2 tipe regensi dan 8 tipe apartemen. Masing-masing tower memiliki 600- 1000 unit.
Tetapi sayang, dulu penjualannya tidak terkontrol. Banyak yang sekedar investasi, punya banyak unit, tetapi tidak dihuni. Jadilah kunci dan akses diberikan kepada agen.Â
Mereka yang investasi ini gak mau pusing ngurusin propertinya, yang penting uang masuk. Agen juga kebanyakan gak penting siapa yang nyewa, yang penting laku sewanya.Â
Walau banyak yang sekedar investasi, tetapi lebih banyak lagi yang memang membeli atau menyewa untuk dihuni bersama keluarga. Kehidupan normal dengan anak-anak yang begitu banyak bermain main.Â
Anak-anak yang membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembangnya. Jumlah anak anak ini cukup banyak di Kalibata City. Makanya sekolah-sekolah usia dini juga marak disini.
Kadang saya pikir, prostitusi di Kalibata City lebih bahaya dari Alexis. Kalau di Alexis orang kesini emang niatnya gituan, nganu.Â