[caption caption="Ahli teh dari Australia memotret salah satu produk teh dari perkebunan di Jawa Barat saat berlangsung acara Konferensi Teh Internasional, di Bandung, Jawa Barat, awal November 2014. (KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)"][/caption]Ini berdasarkan beberapa kali mengikuti pembuatan standar suatu produk, ternyata baru menyadari, di Indonesia keahlian beberapa bidang ilmu itu sangat langka. Padahal, sangat dibutuhkan, paling tidak jika kita ingin bersaing secara global berdasarkan keunikan yang kita punya.
Beberapa profesi yang menurut saya langka itu adalah:
1. Ahli Komodo. Loh kok bisa? Ternyata walaupun komodo sudah menjadi ikon Indonesia, karena hanya ada satu-satunya di Indonesia, ahlinya bisa dikatakan tidak ada. Â Ini berdasarkan informasi temanku, yang bilang, hanya ada satu ahli komodo di NTT, dan orang itu sudah sepuh. Lainnya kebanyakan peneliti atau ahli asing yang datang untuk melakukan penelitian. Dan di antara penelitian yang berkembang sekarang adalah penelitian terkait air liur komodo yang konon mau dibuat obat. Lebih hebat dari antibiotik terbaru katanya.
2. Ahli Teh.  Ini juga langka, padahal Indonesia termasuk penghasil teh  berkualitas tinggi yang tidak kalah dengan Sri lanka. Bahkan teh dari Kerinci konon diekspor dan menjadi merek teh mahal dari Inggris. Tetapi yang ahli teh ini jarang sekali. Kalau kopi kan sudah banyak yak, termasuk para barista yang dilatih untuk mengetahui kualitas kopi yang diraciknya.
3. Ahli parfum. Â Nah ini juga langka loh. Padahal, Indonesia termasuk pasar parfum yang sangat besar. Dan kekayaan tanaman wangi Indonesia juga termasuk tinggi (bunga-bungaan, dan sebagainya). Tetapi ahli parfum ini masih sangat jarang. Sepupu suami termasuk yang beruntung disekolahkan khusus untuk belajar mengenai parfum ini di Inggris dan ternyata ketika pulang, dia ditarik sana-sini oleh banyak perusahaan karena keahliannya.
4. Ahli Ikan Laut Hias. Kalau ini berdasarkan pengalaman menyusun standar ikan hias, ternyata ahlinya jarang banget. Salah satunya juga merupakan anggota tim, tetapi karena sedang studi di Jepang, rapat aja mesti nunggu Ibu ini. Dan kalau datang rapat, kami suka terpukau lihat foto-foto aslinya mengenai keindahan ikan hias laut di Indonesia. Dan ikutan miris, ketika dia cerita bagaimana ikan hias Indonesia menjadi sasaran pencurian ikan. Bahkan ada ikan langka di perairan Riau yang ketika dia datang kedua kalinya ke sini sudah benar-benar musnah. Diambil orang asing. Ahli beda loh dengan para trader ikan.
5. Ahli Burung. Spesies burung di Indonesia sungguh menakjubkan jumlah dan varietasnya. Keindahan burung-burung Indonesia juga sudah moncer di seluruh dunia. Tetapi ahli ini jarang loh. Kebetulan anak temanku yang homeschooling, Â walau masih setara SD, sekarang fokus menjelajah dan memotret burung-burung ini. Beberapa waktu lalu dia ketemu ahli burung, lagi-lagi orang asing. Yup, Â semoga dedek ini bisa menjadi penerusnya deh, hehee
Sebenarnya ada satu keahlian lagi yang dibutuhkan Indonesia menurutku, yaitu ahli gelombang laut. Tetapi kata suamiku sekarang sudah ada Teknik Kelautan (Oceanografi), jadi ahlinya semoga juga sudah banyak deh.
Ya sudah gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H