Aku pernah nanya ke suamiku, kenapa masyarakat terhipnotis pada Jokowi? Padahal dia kan gak punya media. Malah suka menghindari wartawan? Kata suamiku, karena Jokowi 'tulus'nya berasa. Apakah ini cuman perasaan kami aja atau enggak? Tetapi itulah yang sejauh ini kami rasakan!
Ciri pemimpin yang tulus itu diantaranya adalah spontan, tidak jaim, apa adanya, sederhana, dan memikirkan orang lain lebih dari dirinya sendiri. Nah ini gak ada ukuran nalarnya. Tetapi bisa 'dirasa'
Seorang tokoh seperti ARB punya potensi untuk menjadi manusia yang dicintai juga oleh rakyat. Jangan berpura-pura! Dan tidak egois! Bisakah? Apalagi jika telah terjun di dunia politik, dunia yang katanya penuh kepura-puraan!
Kadang orang baikpun bisa terjebak jadi jahat. Dan licin, karena harus banyak melobi dan bernegosiasi, atau berupaya mengambil hati tokoh tertentu.
Kadang, cuman mikir, manusia kan hidup hanya sebentar. Ngapain sih lomba-lomba jadi Presiden. La wong tanggung jawabnya buerrat banget. Mending melakukan sesuatu yang berarti. Yang tulus. Walaupun sedikit, tetapi apa yang dilakukan itu bisa membuat seseorang bisa menjadi 'presiden' di hati manusia-manusia yang telah ditolong itu.
Bisa kok, ARB jadi 'presiden' di hati manusia. Kalau dia baik dan banyak menolong orang, terutama berbaik-baik sekuatnya kepada para korban Lapindo....:D
Daripada kerja hanya memanipulasi manusia lain. Sampai matipun kerjanya gitu. Ya ampun sia-sia banget hidup ini...#kata ustaz di mesjid sebelah, ini juga nasihat untuk diri sendiri...:D
Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H