[caption id="attachment_247042" align="aligncenter" width="410" caption="Pilar Megah Kuil Karnak. Foto by Muassis Andang"][/caption] Baru-baru lalu, Selasa 26 Februari 2013, ada kejadian balon gas pecah di Luxor, Mesir yang menewaskan 19 orang turis. Kejadian ini mengingatkan kembali kenangan akan Luxor. Dan ketika itu, hampir saja kami juga menaiki balon gas ini. Tetapi tidak jadi, karena waktu yang tidak memungkinkan. Sungguh kejadian yang memprihatinkan, dan semoga Luxor sebagai kota wisata dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan berwisatanya. Luxor, bisa jadi merupakan kota wisata paling terkenal di Mesir. Di sini banyak sekali terdapat kuil. Salah satu yang terbesar adalah kuil Karnak. Kami kesini setelah menempuh perjalanan dari Aswan ke Luxor menumpangi kapal yang menyusuri sungai Nil, Nile Cruize. [caption id="attachment_247043" align="aligncenter" width="410" caption="Kambing Berbadan Singa. Foto by Muassis"]
[/caption] Dan di tengah panas terik membara, kamipun sampai ke kuil Karnak. Ramai sekali turis asing disini. Begitu sampai, rasanya langsung takjub sekali dengan besarnya bangunan yang terdapat di depan mata. Pilar-pilar raksasa, dan kita jadinya merasa kecil banget deh. Di depan gerbang, kita akan disambut oleh patung singa berkepala kambing. Singa adalah lambang kekuatan, sedangkan kambing lambang kesucian. Begitu memasuki kuil, jangan merasa bingung, karena akan banyak sekali orang Mesir yang menawarkan diri menjadi guide. Bisa saja kita tidak memerlukan guide, cukup membeli buku mengenai sejarah kuil Karnak yang juga banyak dijual. [caption id="attachment_247044" align="aligncenter" width="410" caption="Pilar di dalam Kuil. Foto by Muassis"]
[/caption] Konon, kuil Karnak dibangun sekitar 2000 tahun SM. Oleh Seti I, dilanjutkan oleh Ramses II, yaitu Firaun yang konon semasa dengan Nabi Musa as. Masih ada sekitar 30 Fir'aun lainnya yang menyempurnakan kuil ini, sehingga semakin megah dan semakin besar. [caption id="attachment_247045" align="aligncenter" width="614" caption="Kolam di dalam Kuil. Konon bisa Mencari Jodoh disini. Foto by Muassis"]
[/caption] Kuil ini merupakan persembahan kepada 3 Tuhan atau Dewa Mesir kuno, yaitu Amun Ra (Dewa Matahari, king of Gods), Mut (istrinya) dan Khons (putra Dewa Matahari). Selain itu, ada patung Ramses II juga yang dipuja sebagai Dewa. Ini melengkapi
patung raksasanya yang luar biasa besar di Abi Simbel. [caption id="attachment_247046" align="aligncenter" width="410" caption="Patung Firaun yang dipuja sebagai dewa/Tuhan. Foto by Muassis"]
[/caption] Kuil Karnak sangat luas, sekitar 1,8 km x 800 m, dengan 134 pilar raksasa. Dinding pilar, penuh dengan gambar, bahasa mesir kuno yang menceritakan kisah kehebatan Seti I dan Ramses II, dan kisah para dewa-dewa mesir kuno. Di Mesir, ada kepercayaan bahwa seorang raja bisa diidentifikasikan sebagai Dewa langit (Horus) atau Dewa matahari (Re), Dewa perang (Amun). Bahkan ketika meninggal, dia bisa bertransformasi menjadi Dewa Osiris (bapaknya Horus, Dewa Kematian) dan kemudian mentransfer kekuatan rahasianya kepada anaknya, sang Pharaoh pengganti. Di dalam kuil Karnak ini juga kita saksikan seperti itu. Selain Dewa Amon Ra, terdapat juga patung Ramses II yang dipuja sebagai dewa di kuil ini. Dan ketika melihat satu pilar lancip yang begitu menjulang ke langit (tinggi sekali) aku jadi sempat mikir, jangan-jangan itu dulu perumpaan ketika Fir'aun minta dibuatkan tangga untuk melihat Tuhan Musa?
[caption id="attachment_247047" align="aligncenter" width="614" caption="Fir"]
[/caption] Kepercayaan Mesir kuno mengalami revolusi semasa Amenhotep III, ketika Nabi Yusuf menjadi wazir disini. Sang Raja, terpengaruh oleh kepercayaan Nabi Yusuf, merubah kepercayaan dari politeisme ke monoteisme. Kepercayaan terhadap banyak dewa, kepada hanya satu Tuhan, yaitu Aten. Dan nama sang Raja pun berubah, dari Amenhotep (anak Tuhan) menjadi Akhn-Aten (hamba Tuhan, Aten). Ya sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya