Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengintip Taman Jomblo Kreasi Ridwan Kamil di Bandung

8 Februari 2014   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02 3661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_321338" align="aligncenter" width="432" caption="Taman Jomblo, ada wifinya. Foto: Ilyani"][/caption] Asyik juga punya pemimpin daerah yang kreatif. Mikirin rakyatnya, termasuk para jomblowan dan jomblowati, hihi. Nah, pas ke Bandung hari ini, saya menyempatkan diri datang ke Taman Pasopati alias Taman Jomblo yang digagas oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sayang, datengnya gak malem. Jadinya gak bisa lihat kalau taman ini bagus sekali di malam hari. Dibilang bagus, karena kubus tempat duduknya bercahaya dan berkesan 'melayang'. Kreatif banget gak tuh. Sebenarnya, taman ini cuman area imut banget di bawah jalan layang Taman Sari. Selama ini hanya jadi tempat kumuh, gelap dan rawan. Tetapi sekarang diubah jadi tempat nongkrong yang nyaman bagi anak muda yang jomblo atau yang ngaku jomblo? hehee. Apalagi ada wi fi nya. Jadi jomblowan dan jomblowati gak perlu bengong di kosan, melamun gak jelas, ya hehee. Bisa aja dateng ke sini. Duduk di kubus nya yang emang tempat sendiri. Nah sapa tau malah ketemu jodoh di sini kan bisa aja, hehe. [caption id="attachment_321344" align="aligncenter" width="432" caption="Kubus "]

13918444311552233759
13918444311552233759
[/caption] Ridwan Kamil memang mengusung taman tematik. Selain taman jomblo, di belakangnya ada tempat untuk main skateboard. Lumayan rame anak-anak hingga remaja yang main skateboard. Ini juga lumayan banget bagi mereka, soalnya selama ini mainnya hanya di trotoar di Dago, yang malah bisa bahaya,  jatuh atau keserempet mobil. [caption id="attachment_321340" align="aligncenter" width="432" caption="Tempat main skateboard. Asyik loh. Foto: ILyani"]
1391843792802338197
1391843792802338197
[/caption] Selain kedua taman ini, saya juga melihat taman Ganesha yang lagi dibangun. Taman ini sudah ada sejak dulu, jadi inget ketika kuliahan ngajar anak-anak ngaji di sini. Cukup bergelar tikar di bawah pohon rindang, kami bercanda ria dengan anak-anak, baik untuk mengaji maupun bernyanyi, bermain kreatif, percobaan ilmu pengetahuan sederhana, menari, ada main silatnya segala. Malah kami dulu bikin perpustakaan terbuka di taman ini setiap minggu, yang selalu diserbu oleh anak-anak dengan antusias. Ehmm, kenangan yang teramat indah, apalagi ketemu jodohnya juga di sini....#jiahhh, buka-buka rahacia....:D

[caption id="attachment_321348" align="aligncenter" width="432" caption="Taman Ganesha> Foto: Ilyani"]

13918451241960294754
13918451241960294754
[/caption] Nah, yang menariknya taman ini sekarang dibuat ada amphiteaternya. Selain itu, saya juga melihat beberapa kolam. Saya tanyakan untuk apa kolam-kolam itu? Ternyata itu adalah kolam retensi, untuk menampung debit air hujan jika terlalu besar. Terus saya tanya, emang banjir disini? Lah iya, katanya, malah taman suka kerendam air jika hujan. Jadi, ada sekitar 3 kolam retensi atau penampungan, yang disambungkan ke gorong-gorong kota. Gorong-gorongnya juga lagi dibenahi, diperlebar. Saya emang melihat sih di pinggir jalan, lagi perbaikan. Yups, semoga langkah ini akan bisa membuat Bandung bebas banjir, apalagi jika ditambah ratusan ribu biopori yang telah digalang oleh Ridwan Kamil, melalui PKK, dan ribuan relawan lainnya. Ya sudah, ceritanya ke mana-mana. Yang jelas senang deh, liat progres 4  bulannya RK di Bandung. Maju terus Bandung, Paris van Java... Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun