[caption id="attachment_218488" align="alignleft" width="300" caption="Pondok Bambu di Halaman Belakang. Foto by Ilyani"][/caption] Memang bambu itu eksotik banget. Dari dulu aku dah seneng liat lukisan yang ada nuansa bambu bambunya gitu. Apalagi jika melihat pohon bambu dengan daun daunnya yang menjuntai. Kalau ditiup angin, rumpun daunnya akan meliak liuk, seolah seperti menari nari dengan gerak yang anggun. Dan aku juga pernah liat di Bali, seorang Jepang yang membuka toko di deket Sanur, memakai semua komponen bambu untuk desain tokonya. Mulai dari rak, hiasan dinding. Dan karena cara desain yang ok banget, bambu bambu itu terlihat elegan, eksotik. Menyatu dengan ruang yang didesain dengan gaya modern. Membuatnya terlihat sangat timur. Sangat Indonesia. Bukankah bambu yang mempersatukan ketimuran antara China-Jepang-Korea-Indonesia? Walaupun tentu, Indonesia mempunyai bambu yang khas Indonesia. Negara kita tercinta ini mempunyai keaneka ragaman bambu yang lebih kaya dari Jepang dan China. Dari 1250 species bambu di dunia, 250 spesies nya ada di Indonesia. Dan dari 250 spesies itu, 147 jenisnya merupakan endemik alias asli atau khas Indonesia. Tidak ada di negara lain. Jadi bisa dikatakan, Indonesia ini surganya bambu. [caption id="attachment_218489" align="alignleft" width="180" caption="Aksen bambu dalam Ruang. Foto by Ilyani"]
[/caption] Kalau di negara maju atau bahkan ketika aku di Mesir, bambu juga bisa dikatakan begitu eksotik. Terlihat indah dan elegan ketika menjadi aksen yang menghiasi rumah. [caption id="attachment_218491" align="alignleft" width="210" caption="Pohon Bambu. Foto by Ilyani"]
[/caption] Tetapi sayang, emang, di Indonesia mah keberadaan bambu dicuekin. Seperti disebutkan pak Jatnika, ketua Yayasan Bambu Indonesia yang kutemui beberapa waktu lalu, beberapa spesies terancam punah. Padahal, selain sebagai aksen rumah, bambu juga digunakan sebagai kayu membangun rumah. Dan cukup kuat, asal cara cara penanganannya diketahui (bisa tahan 15 - 20 tahun). Dua orang arsitek Indonesia menang di ajang internasional karena percaya sama kekuatan bambu ini...:) Selain itu, beberapa spesies bambu memang mempunyai nilai ekonomis dan lingkungan yang tinggi. Dari situs
KLH, dapat diketahui bahwa bambu dapat berfungsi sebagai pengikat tanah dan air. Dapat mencegah erosi, sedimentasi dan longsor. Dan bambu juga merupakan tanaman penyerap polusi (carbon) dan kebisingan yang baik, sehingga juga dapat ditanam di perkotaan yang pekat polusi. Nah, yang menarik, konon katanya pohon bambu juga bisa menangkal pelet atau kekuatan gaib? Seperti dulu itu kasus apa gitu, ada anjuran untuk nanem bambu kuning, hehee....Kalo yang ginian mah aku gak ngikut ya, cuman di tradisi kita masih banyak yang percaya juga kalo bambu bisa nangkal gituan. Tau deh manjur apa kagak....:) Ya Sudah, Salam Kompasiana! Semoga Kompasiana cepet pulih, deh....:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya