Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kematian akan Datang kepada Mereka yang Menyentuh Makam Pharaoh?

9 Desember 2011   20:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_154889" align="aligncenter" width="614" caption="Mumifikasi (Pharaoh Village). Foto by Muassis Andang"][/caption] Benarkan ini adalah kutukan? Konon, kalimat judul diatas ditemukan ketika para arkeolog menemukan makam pharaoh pertama kalinya (tahun 1922) dan kalimat tersebut terpatri pada salah satu prasasti. Kalimat tersebut juga disebut sebagai kutukan Raja Tuthankemen (1347-1349 SM). [caption id="attachment_154890" align="alignleft" width="300" caption="Gold Mask, yang dipakai Raja Pharaoh. Foto by Muassis Andang"][/caption] Raja ini sebenarnya tidak terlalu terkenal, karena diangkat ketika masih anak anak dan meninggal pada usia muda (18 tahun). Saking tidak terkenalnya, makamnya yang berisi harta karun (sama dengan makam pharaoh yang lain) selamat dari aksi aksi perampokan makam sejak ribuan tahun silam. Aduh, serem banget sih. Kukira kutukannya cuma ada di film Mummy. Ternyata setelah search dari google, baru tahu bahwa para arkeolog yang membuka makam Raja Tuthankemen itu mati satu persatu. Hanya dalam 14 hari, 2 orang yang terlibat membuka makam meninggal mendadak. Beberapa tahun kemudian, 14 orang yang terlibat juga meninggal dengan penyebab yang tidak jelas. Dan sang arkelog, Lord Carvarnon juga meninggal, disusul oleh istrinya. Begitu juga seorang pengusaha kaya (George Jay Gould) yang mengunjungi makam ini, malamnya demam, dan besoknya langsung wafat. Dan yang parahnya, kejadian meninggal ini juga dialami oleh kepala Museum Louvre di Paris (George Benedite) dan Metropolitan Museum of Art, New York  (Arthur C Mace)  juga meninggal setelah mengadakan pameran harta karun dari makam sang raja ini. Waduh, masih banyak lagi yang meninggal konon karena kutukan ini. Bahkan sekretaris arkeolog yang hanya sedikit terlibat dalam ekspedisi ini ikut ikutan meninggal. Dan anggota keluarga para arkeolog nya juga banyak yang meninggal karena sebab sebab yang aneh, termasuk mati bunuh diri, melompat dari lantai 7 apartemen. [caption id="attachment_154892" align="aligncenter" width="614" caption="Keranda Mumi (Reka Ulang, Pharaoh Village). Foto by Muassis"][/caption] Berselang puluhan tahun kemudian, kematian pengunjung makam juga masih dikait kaitkan. Seorang wisatawan tahun 1995 yang meninggal juga sebut karena kutukan ini. Katanya kalau dihitung hitung, ada 25 orang lagi yang meninggal konon karena kutukan Tutankhemen Tetapi, setelah diilmiah ilmiahkan, ternyata bisa jadi kutukan ini hanya mitos. Karena kematian itu bisa jadi emang karena dinding makam mengandung bakteri/jamur berbahaya yang tersimpan selama berabad abad. Jamur itu disebut aspergilus niger, yang ditemukan di dalam paru-paru salah seorang korban terakhir, dan ternyata banyak terdapat di dinding makam, dan di segala macam perabotan makam. Jamur ini sangat berbahaya dan beracun, yang bisa menyebabkan korban tidak dapat lagi ditolong segera. Jadi, apakah kutukan itu sudah tidak ada lagi? Ya tinggal mengilmiahkan saja yang meninggal. Bisa toh? Ya sudah, sampai disini. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun