Tetapi untuk private sector atau masyarakat yang mengeluarkan biaya sendiri ke klinik atau RS swasta, ini yang harus diawasi secara ketat. Sudah umum terjadi di Indonesia, dokter amat gampang memberikan antibiotik. Ataupun kalau rasional penggunaanya (tidak dikasih), eh malah pasiennya yang minta. Apalagi sekarang antibiotik juga banyak beredar di toko obat biasa. Banyak yang malah bisa membeli tanpa resep dokter. Ini yang sangat berbahaya.
Yang harus disadari penyakit akibat virus seperti demam, pilek, diare, batuk (bukan TB) tidak perlu ke dokter atau tidak perlu antibiotik. Istirahat yang cukup, minum air putih hangat yang banyak, akan membuat tubuh memulihkan dirinya sendiri.
Karena antibiotik kalau tidak tepat dikonsumsinya malah akan membunuh bakteri baik ditubuh manusia, sehingga tubuh semakin gampang kena sakit, di sisi lain, bakteri 'jahat'nya malah akan semakin kebal untuk diobati.
Semoga pemerintah juga bisa mengawasi praktek pemberian obat ini di sektor swasta, penegakan hukum bagi antibiotik yang dijual sembarangan, dan memonitor peningkatan ABR sehingga langkah-langkah yang lebih tepat dan seimbang dapat dilakukan.
Ya sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H