Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melongok Mesjid di Geneva, Swiss

4 Mei 2014   06:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:53 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_334560" align="aligncenter" width="403" caption="Ruang Bawah Mesjid, Arsitekturnya Unik. Foto: Ilyani"][/caption]

Kebetulan tempat saya meeting ada di  sebelah Islamic Center di Geneva. Tepatnya di Colladon, yang kalau dari pusat terminal di Gare Cornavin, tinggal naik bus no. 3.

Karena dekat, ya jadi ketika istirahat makan siang, saya menyempatkan diri sholat Zuhur disini. Dari gedung meeting ke mesjid, tinggal menyebrang jalan. Udara masuk musim semi, dengan dingin yang masih menggigit. Jadi lumayan jalan cepet-cepet supaya tubuh yang dingin dihangatin oleh energi gerak tubuh. Eh, pas sampe sini ternyata ramai sekali orang. Anak-anak, orangtua, tapi saya belum ngeh kenapa pada ngumpul.

Jadi jalan aja terus ke ruang wudhu. Disini  wudhu ma segerombolan anak-anak, yang ribut sekali omong bahasa Perancis. Oh iya, sebagian penduduk Swiss memang berbahasa Perancis, sebagian lagi berbahasa Jerman. Yang di Geneva ini berbahasa Perancis karena memang kotanya berbatasan dengan negara Perancis. Tetapi tentu yang berkaitan dengan pelayanan publik, bisa ditanyakan dalam bahasa Inggris.

[caption id="attachment_334562" align="aligncenter" width="403" caption="Islamic Center Geneva. Foto: Ilyani"]

1399134016718132423
1399134016718132423
[/caption]

Pas saya naik, saya juga melihat yang sholat juga banyak, ada kali 6 shaf cewe. Lah, tak pikir ya ampun, zuhur aja rame banget nih mesjid. Di Indonesia aja belum tentu gini, hehee. Saya mau ikut berjamaah, tetapi perasaan sudah ketinggalan rakaat kedua. Ternyata pas saya melongok ke ruangan bawah, baru kaget, ini mah sholat jenazah! Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun (Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya). Pantesan ramai!

Tetapi anak-anak yang datang memang untuk mengaji. Jadi setelah rombongan jenazah berangkat, saya mendengar ramai yang mengaji Al Quran dan belajar bahasa Arab. Sayang, pas datang ini foto hape saya lagi error (sampe sekarang!). Jadi gak bisa difoto, hehee. Untung saya sempat liat-liat di hari pertama, jadi masih sempat mendokumentasikan nih mesjid...

Kalau PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia), pas saya tanyakan, malah jarang aktif di mesjid sini. Karena ada pengajiannya sendiri. Cuman dulu, istri karyawan PTRI, suka ngajarin ngaji ibu-ibu sini. Ngajarin tajwid. Lah wong istrinya emang lulusan IAIN dan sering juara ngaji (MTQ).

Ehmm, ketika saya selesai sholat, tergesa turun tangga, melewati tempat wudhu itu kembali. Ternyata sepatu yang sembarangan saya lepas, ditaruh di tempat sepatu dengan rapi. Jadi malu, hehee. Ya udah, makenya sambil dengerin anak-anak dirunagn sebelah tempat wudhu yang pada ngaji...:D

Begitu keluar, awan mendung sedari pagi ternyata sudah beranjak pergi, dan mentari yang cerah mulai menampakkan diri. Masih sempat melihat sekilas 2 orang anak, berkejar-kejaran, seorang cewe dengan kerudungnya, dan seorang anak cowo...:D

Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun