Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nyatanya Banjir Bisa Diatasi

12 Januari 2021   19:50 Diperbarui: 12 Januari 2021   20:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana banjir adalah salah satu yang seringkali terjadi di negara kita. Di beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana ini setiap kali musim hujan datang. Hingga ada istilah yang tak asing didengar yaitu banjir musiman. Ibukota menjadi salah satu daerah yang langganan banjir. Dan beberapa kota besar lainnya.

Banyak faktor penyebabnya. Salah satu terjadinya banjir di Jakarta adalah istilah banjir kiriman. Banjir kiriman itu biasanya dari Bogor. Selain itu juga banjir terjadi akibat meluapnya sungai-sungai di sekitar Ibukota Jakarta.

Banjir dari mulai yang hanya setinggi mata kaki. Hingga setinggi dada orang dewasa kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Penyebabnya cukup beragam. Penyebabnya biasanya karena serapan air yang mulai berkurang. Bisa jadi karena penebangan pohon-pohon sebagai penyerap air. 

Atau bisa juga terjadi karena lahan-lahan tanah banyak dibangun Gedung-gedung tinggi tanpa memperhatikan serapan air. Hingga air hujan dengan intensitas tinggi dan durasi Panjang tidak mampu diserap dengan baik dan banjir tak dapat ditahan kedatangannya.

Dari penyebab yang satu ini sebenarnya sudah bisa diambil simpulan solusi yang bisa diambil adalah membatasi pembangunan Gedung-gedung. Kalaupun masih tetap dilakukan harus memperhatikan bagaimana nanti serapan airnya. Karena proses penyerapan air adalah yang terpenting. Atau juga membuka lahan-lahan khusus untuk penyerapan air tersebut. Selain itu juga bisa dilakukan penanaman pohon sebagai wadah penyerapan air hujan.

Penyebab selanjutnya adalah karena kebiasaan masyarakat kita yang sering membuang sampah sembarangan. Apalagi saat membuang sampah itu ke sungai. Apa jadinya sungai kita. Selain airnya tercemar. Juga menjadikan salurannya tertahan sampah-sampah sehingga saat air sungai bervolume tinggi tidak mampu tertahan hingga akhirnya air sungai akan meluap kedaratan dan menyebabkan banjir.

Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang paling terpenting. Jika kesadaran ini masih saja tidak dimiliki masyarakat kita tentu kejadian banjir yang disebabkan oleh membuang sampah sembarangan akan terus terulang. Kampanye-kampanye tentang keharusan membuang sampah pada tempatnya harus gencar dilaksanakan. Bila perlu beberapa sanksi harus diterapkan supaya memberikan efek jera kepada masyarakat kita.

Banjir juga bisa terjadi karena keadaan suatu daerah tersebut. Misalnya keadaan daerah tersebut berada pada dataran rendah. Seperti yang tadi disampaikan di atas seperti Ibukota Jakarta yang sering mendapatkan banjir kiriman dari Bogor. Nah hal tersebut terjadi karena Jakarta berada di dataran yang lebih rendah dari Bogor.

Pengaturan drainase yang tidak baik juga merupakan salah satu penyebab banjir. Drainase itu sendiri adalah salah satu insfatruktur yang harus dimiliki suatu kota dalam pencegahan banjir. Sistem drainase ini salah satu yang terpenting. Jika dibuat dengan seadanya dan tidak mengikuti aturan yang benar tentu banjir tidak akan bisa terhindarkan.

Salah satu perbaikan drainase yang sukses mencegah banjir terjadi di Tasikmalaya. Salah satunya di daerah Jl. Hz Musthofa sekitaran Mall Asia Plaza. Jika ditahun 2017an banjir menggenangi jalanan. Tetapi dengan drainase yang diperbaiki nampak sekarang tidak ada lagi banjir di sana.

Nah itu tadi beberapa penyebab terjadinya banjir. Dan juga beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya banjir. Segala permsalahan yang terjadi dalam kehidupan akan selalu ada solusinya. Sama seperti permasalahan banjir yang sering terjadi ini. Pasti aka nada solusinya. Asal mau mencari asal mau melakukan solusi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun