Era 90-an menjadi salah satu era yang memiliki kisah tersendiri bagi masing-masing orang. Saya termasuk salah satu dari sekian banyak manusia di muka bumi ini yang terlahir diera 90-an ini. Tepatnya di 90-an pertengahan. Ada kebanggaan tersendiri menjadi bagian dari era 90-an. Banyak hal yang bisa dikenang dengan indah. Meski tidak sedikit juga kisah-kisah kelamnya.
Bahkan setiap negara di dunia ini mengalami hal besar ditahun 90-an. Seperti Indonesia yang mengalami sebuah masa yang disebut tragedi 98. Karena pada tahun tersebut terjadi krisis moneter. Sekaligus adanya masa orde baru. Setelah terjadi kekacauan hampir di seluruh daerah di tanah air. Akhirnya Indonesia mampu bangkit kembali.
Setiap masa, setiap tahun, setiap Angkatan tentu memiliki keunikannya masing-masing. Memiliki kisah-kisahnya tersendiri yang akan indah jika dikenang kembali. Begitu juga bagi mereka yang mengukir kisah ditahun 90-an. Setiap orang yang hidup ditahun ini dikenal sebagai generasi anak 90-an. Tahun di mana ponsel belum banyak seperti sekarang. Orang-orang masih menggunakan telepon umum, telepon rumah, surat dan lainnya untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
Kisah romantis juga tentunya terukir diera ini. Saat di mana mengantri di telepon umum demi menelpon si doi adalah menjadi rutinitas yang menyenangkan. Atau surat juga menjadi pilihan untuk saling bertukar kata-kata. Untuk saling bertanya kabar ini dan itu.
Saat dimana apapun menjadi diuji kesabarannya. Sabar untuk mengantri telepon umum, sabar untuk berdiri lama karena teleponannya lama hingga pegal dan sabar untuk menunggu balasan surat yang dikirimkan sekarang mungkin seminggu bahkan berminggu-minggu baru ada balasannya. Â
Era 90-an ini juga dikenal dengan tahunnya denim. Bisa ditemukan orang-orang memakai jaket, celana, baju dan lainnya berbahan jeans berwarna denim. Tv analog menjadi primadona. Radio menjadi kawan sehari-hari. Untuk menunggu musik-musik kesukaan diiputar. Atau senang rasanya jika saat kita mengirimkan salam kepada seseorang melalui surat atau terhubung melalui pesawat telepon yang dikirim ke radio-radio favorit tak lupa meminta diputarkan lagu untuk doi yang diberikan salam.
Sebenarnya masih banyak hal yang menjadi ciri khas era 90-an. Salah satunya lagu. Lagu menjadi salah satu Bahasa terindah dalam menyampaikan sebuah rasa kepada halayak banyak, kepada seseorang yang ingin kita berikan lagu tersebut. Banyak sekali lagu-lagu diera 90-an.
Yang menjadi ciri khas lagu-lagu era 90-an adalah bahasanya yang puitis, kata-kata pada setiap liriknya yang membutuhkan effort tinggi demi bisa memahami maknanya. Ditambah alunana musiknya yang mendayu-dayu indah membuat semua pendengar menjadi terbuai dan hanyut kedalam lagu-lagunya.
Dikatakan juga bahwa bahwa era 90-an menjadi tahun emasnya musik tanah air. Banyak lagu-lagu hits dan terkenal lahir ditahun itu. Hingga banyak lagunya yang terjual hingga jutaan kopi. Bahkan saking bagus dan enak didengar lagu-lagunya. Membuat lagu-lagu yang tercipta diera 90-an tersebut eksis bahkan sampai sekarang. Dan salah satu lagu favorit saya yang masih eksis sampai sekarang adalah lagu berjudul Cantik.
Lagu Cantik ini diciptakan oleh Yovie Widianto. Dan dipopulerkan oleh Kahitna yang menjadikan Yovie salah satu personilnya. Lagu Cantik ini pertama liris tahun 1996. Lagu yang  masuk ke dalam album dengan judul yang sama yaitu Album Cantik. Lagu ini memiliki lirik yang manis dan romantis. Salah satu lagu yang biasa digunakan para pria untuk merayu perempuannya.
"Ada hati yang termanis dan penuh cinta. Tentu saja kan ku balas seisi jiwa. Tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita. Ini kesungguhan... sungguh aku sayang kamu." Itulah sepenggal reff dari lagu Cantik. Lagu yang memiliki lirik yang indah nan puitis. Memiliki musik yang ringan namun elegan dan enak untuk didengar.