Diary #Day22
"Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa" (Al-Hujuraat: 12).
Hari Sabtu ini Yana mengikuti kegiatan seminar yang diadakan prodinya. Yana hanya menjadi peserta. Seumur dia sekolah, kuliah, tidak pernah terbersit dalam hatinya untuk ikutan atau menyibukkan dirinya dalam kegiatan-kegiatan apalagi jadi panitia atau pengurus.
Yana merasa cukup jika hanya berperan sebagai anggota saja. Seminar yang diikutinya hari ini begitu penting. Meski cuek untuk urusan kuliah, dan ilmu Yana akan maju paling depan. Meski sendirian Yana pikir tak apa-apa.
Sebenarnya Yana sudah mengajak Clara temannya untuk ikut acara semunar hari ini. Tapi dia beralasan ingin istirahat di kosan saja. Menanfaatkan waktu liburnya. Alhasil Yana harus berserah lagi-lagi menjadi solois yang kemana-mana sendirian.
Yana tiba di aula tempat diadakannya seminar cukup pagi. Sepertinya dia datang lebih awal. Karena aula masih kosong. Baru ada beberapa orang peserta. Kebanyakannya para panitia yang lalu lalang hilir mudik kesana kemari. Tadi pun saat di meja registrasi baru ada beberapa orang yang mengisi daftar hadir termasuk dirinya.
Iseng Yana membuka ponsel yang sedari tadi bertandang di dalam tasnya. Niatnya untuk mengusir bosan. Daripada tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal mengajaknya kenalan, lalu mengobrol basa basi. Yana tidak suka itu semua.
Tapi dasarnya milik si Clara. Baru saja Yana bermain-main dengan ponselnya tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada telepon masuk dan itu dari Clara.
"Udah mulai Yan seminarnya?" tiba-tiba Clara bertanya di ujung telepon.
"Belom Clar. Ada apa telpon? Katanya mau istirahat?" ujar Yana bernadakan sindiran ke Yana.
"Yah Yana jangan gitu dong. Iya sih aku nyesel gak ikut kamu seminar. Di kosan boring. Bete kesel juga gara-gara si Gania tuh."