Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Romantisme Rakyat Indonesia

7 Mei 2020   22:18 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:17 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari ini tepatnya tanggal 7 Mei, umat budha di seluruh Dunia sedang merayakan hari raya waisak. Arti kata waisak itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta "Vesakha" yang diambil dari kata dalam kalender umat budha. Biasanya hari raya waisak dirayakan atau jatuh pada bulan Mei atau juga terkadang jatuh pada akhir bulan April atau awal bulan Juni.

Umat budha merayakan hari raya waisak dengan sebutan Trisuci Waisak. Umat budha merayakan hari raya waisak untuk memberikan puji-pujian di wihara. Memberikan puji-pujian tersebut kepada para bhakti untuk mengingat ajaran-ajaran baik. Untuk menjadi orang yang lebih baik. Menghindari perilaku yang tercela. Selain itu umat budha juga merayakannya dengan berbagi cinta kasih kepada sesama. Dengan memberikan santunan kepada fakir miskin.

Meski di tengah pandemi. Perayaan hari raya waisak tetap dilaksanakan secara khidmat. Dilakukan di wihara terdekat. Dengan tetap menggunakan dan menerapkan prosedur jaga jarak aman, social dan pshycal distancing. Dan dihimbau untuk menebar peduli kasih kepada sesama.

Perayaan hari raya waisak tahun ini bersamaan dengan umat muslim yang sedang menjalani bualn suci ramadhan dihari ke 14. Tidak terasa tinggal setengah jalan lagi kita sampai pada hari kemenangan yaitu idul fitri. Seperti yang kita kenal pada bulan suci ramadhan seluruh umat muslim berlomba-lomba menuju kemenangan dengan melaksanakan ibadah-ibadah. Salah satunya ibadah zakat dan sodaqoh. Di mana umat muslim berlomba-lomba untuk berbagi kepada sesama. Kepada fakir dan miskin.

Mengingat juga kondisi kita saat ini. Di mana wabah Corona tengah melanda. Mengganggu seluruh aktifitas manusia. Yang paling utama adalah mengganggu perekonomian. Banyak orang yang di PHK. Banyak orang yang dirumahkan. Dan banyak orang yang berkecukupan menyisihkan sebagian hartanya bagi mereka yang membutuhkan.

Begitulah dua ajaran dari keyakinan yang berbeda. Sama-sama mengajarkan kepada kita untuk menebar kasih sayang dan kepedulian kepada sesama. Dengan terus berbuat kebaikan berbagi kepada sesama. Berbagai kebahagiaan dan menyisihkan sebagian harta kepada mereka yang membutuhkan.

Bangsa kita Indonesia tercinta adalah bangsa yang memiliki simbol negara Bhineka Tunggal
Ika. Meski berbeda-beda tetapi tetap satu. Itu juga berarti apapun keyakinan kita. Kita sebagai bangsa Indonesia tetap menjaga romantisme kebersamaan dalam nilai-nilai saling memberikan kasih sayang, saling peduli dengan berbagi kebahagiaan antara satu dengan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun