Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Grup WhatsApp Jadi Tempat Silaturahmi Firtual

1 Mei 2020   23:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   00:55 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya seorang guru bimbingan dan konseling di salah satu sekolah negeri di kota saya tinggal yaitu Kota Tasikmalaya. Belum ada satu tahun saya bekerja di sana. Eh harus terpotong oleh keadaan yang seperti sekarang. Di mana kegiatan sekolah dipindahkan secara online. Tidak ada kegiatan pembelajaran di sekolah. Akibat adanya pandemi corona. Karena salah satu upayanya adalah memutus mata penyebarannya dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan. Ya seperti yang kita ketahui bahwa sekolah adalah tempatnya orang-orang berkumpul dalam jumlah yang sangat besar.


Begitupun kegiatan guru-guru yang hanya sesekali datang ke sekolah untuk keperluan kegiatan belajar anak, administrasi, rapat dan lainnya. Saya memiliki empat rekan kerja. Kebetulan kalo guru BK di sekolah-sekolah itu meniliki ruangannya sendiri. Yang mana sering disebut ruang BK. Alhasil kami hanya bersama selama bekerja hanya berlima di ruangan yang tidak begitu luas. Dengan meja-meja yang disusun seperti melingkar.

Saya sangat nyaman dengan lingkungan kerja saya. Meski ruangan BK terpisah sendiri namun kami juga masih sering berinteraksi dengan guru-guru lainnya. Ohya dulu selama bekerja kami satu ruangan akan banyak bercerita tentang banyak hal. Tengang pribadi, urusan sekolah, urusan siswa, urusan umum dari mulai membahas kabar berita di televisi, diskon yang sedang ada, tempat belanja yang sering jadi langganan dan masih banyak lagi.

Akhirnya kami harus menunda kegiatan-kegiatan kecil penunjang kegiatan mengajar dan memberi layanan tersebut karena adanya pandemi. Ternyata kangen juga suasana ruang BK bersama rekan kerja yang menyenangkan. Alhasil kami berpindah menggunakan whatsapp grup untuk tetap menjaga silaturahmi dan mengobati rindu. Saya salah satu orang yang jarang ikut komentar di grup. Tapi saya tetap menyimak kok. Saya tahu yang sering dibahas oleh rekan kerja saya. Dari mulai cerita bahwa sekarang tukang sayur tidak boleh masuk perumnya sampe salah satu rekan kerja harus belanja jauh ke pasar atau toserba meski takut corona tetapi terpaksa.

Ada juga rekana kerja yang bercerita harus berpindah perum karena habis kontrak. Meski sibuk dengan mengurus kedua anaknya beliau tetap harus melakukan pindahan. Lalu ada rekan kerja yang cerita tentang bahagianya selama di rumah karena sering mencoba menu masakan satu dan yang lainnya. Katanya kalo nanti masuk sekolah lagi bakal dibawa buat bekel dan dikenalin menu barunya buat kami. Ada juga satu rekan kerja saya yang sedang mengandung. Dan katanya menikmati puasa di tengah pandemi dengan kondisinya hamil 7 bulan. Semoga semuanya sehat-sehat dan baik-baik saja ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun