Kenapa malam ini begitu menyesakkan, kenapa malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya dan malam-malam lainnya. Bila kemarin aku bercerita banyak tentang rutinitasku dipagi hari. Kali ini mari kita bercerita tentang waktu yang lain. Bukan tentang rutinitas tapi lebih ke perasaan yang setiap malamnya datang padaku.
Kebanyakan orang senang sekali dengan adanya malam hari. Â Karena pada malam hari mereka bisa beristirahat setelah seharian lelah beraktifitas. Atau setelah lelah atas perasaan mereka yang tak sampai kepada perasaan yang lain. Jadi malam dijadikan waktu terhebat dan terindah untuk bersitirahat dari aktifitas hati dan fisik. Adapula yang sangat senang dengan datangnya malam hari karena mereka dapat bertemu dengan seseorang untuk qulity time misalnya setelah masing-masing sibuk dengan kegiatannya.
Mereka memadu kisah romantis di malam hari dengan datang ke tempat romantis. Misalnya caffe dengan ditemani lagu-lagu romantis abad ini. Apa ya? Ohya "you are the reason" Miliknya Calum Scott. Mereka tampak asyik membicarakan sesuatu yang romantis. Atau  bahkan satu sama lain bercerita tentang apa saja yang masing-masing lakukan seharian. Ahya tak lupa warna baju yang senada menjadi pendukung keromantisan mereka malam itu.Â
Nampak sekali si cewek cerita ke cowoknya bahwa hari ini dia lelah sekali dengan kegiatannya. Dan sekarang kelelahan itu sudah hilang sirna setelah bertemu dengan "kamu sayang" begitu kira-kira percakapan mereka. Senang sekali melihatnya mereka akur seperti itu. Supaya kalian akur selalu dan semoga kalian selalu merangkai cerita disetiap malam-malam lainnya yang akan datang.
Itu kisah orang lain, bukan kisah tentang aku. Lalu bagaimana denganku? Malam hari selalu memberikan kisah juga sebenarnya pada ku. Tapi lebih ke kisah tentang obrolan-obrolan yang ada dalam diriku sendiri. Iya seakan didalam hatiku itu terdapat beberapa perasaan, terdapat beberapa orang yang tengah berdiskusi asyik sekali. Entah kegiatan apa ini?
Tapi tanpa aku sadari sudah sangat lama kegiatan itu menjadi rutinitas ku di malam hari. Tidak butuh kawan untuk meramaikan malam ku ternyata. Hanya dengan diri sendiri malamku sudah sangat gaduh malamku sudah sangat ramai.
Ramai oleh obrolan, perasaan, keinginan dan masih banyak lainnya namun itu semua hanya berdiam dengan manis di dalam hati tak pernah tertuangkan. Coba saja kau buka hatiku kau akan lihat di dalam sana ada kehidupan yang ramai tetapi pemerannya semua adalah diriku sendiri.
Sampai pada akhirnya kebosanan itu menyerang. Teringat kisah-kisah manis orang lain tentang malam hari. Teringat dua sejoli yang tampak bahagia dengan malam hari mereka. Berbeda denganku yang saat ini tengah bosan, tengah geram inginkan semua berakhir saja. Inginkan malam-malam yang berbeda. Inginkan malam-malam yang lebih indah dan lebih manis. Tapi aku jangan seperti ini karena aku yakin kebahagiaan seseorang itu selalu datang tepat waktu tak pernah terlambat. Hanya saja aku sebagai manusia yang tidak pandai bersykur ini selalu merasakan apa yang aku alami bukanlah sebuah kebahagiaan. Nyatanya apa-apa yang ada pada diriku adalah kebahagiaan yang luput dari kesadaranku itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H