Sebelum kenal sama Dunia Maya, biasanya waktu luang yang sering saya habiskan adalah mengisi TTS (Teka Teki Silang). Bisa dibilang hampir maniak(bukan maniak yang satu itu ya gan). Terkadang satu hari tidak cukup satu buah buku TTS yang saya beli dan saya isi. Waktu sebelum menikah sempat ada tugas menjadi pengurus kebun di kebun orang tua sendiri, dimana penerangan hanya menggunakan lampu sentir tanpa semprong (Kaca) saking tidak adanya jaringan listrk PLN ya mau tidak mau, buku TTS lah sebagai teman disaat istirahat malam hari dengan dibantu penerangan Senter(bukan sentir) batre.
Biasanya akan sulit tidur dengan kebiasaan menonton Televisi saat malam hari, menjadikan kesepian ditengah perkebunan kelapa sawit kala itu. Ya TTS ini lah teman dalam keseharianku, walau tidak semua terisi penuh dan tidak menutup kemungkinan kolom jawaban tercoret tinta pena, ya namanya juga amatiran dan hanya sekedar teman pelengkap sepi.
Akibat yang positif sudah pasti ada ketika pelampiasan kesepian itu menjadi Hobi, mungkin karena sudah seperti candu Rokok atau Narkoba juga kali. Pertanyaan-pertanyaan sulit sekalipun akan terasa gampang menjawab jika setiap kolom sebagian besar mendapat bantuan dari kolom jawaban yang sudah terisi. Awal mulanya kosa kata yang umum sama sekali tidak mengerti saya sebelum mengenal TTS ini. Misalnya dengan pertanyaan “Dikte”, dan lain-lainya, sama sekali tidak saya pahami dari pelajaran di sekolah selama 12 tahun. Saya pahamnya ya gara-gara hobi isi TTS.
Setelah kenal dengan yang namanya si Maya ini, hidup ku mulai berubah. Sedikit-sedikit tanya mbah Gugel, ya namanya nyari pengetahuan ya harus begitu.
Belum lama ini entah kenapa ada seseorang teman meninggalkan TTS di kios saya, yang sudah sebagian diisinya. Saat-saat PLN sedang padam (padam siang hari) kebiasaan lama pun tak terelakkan lagi. Ya, isi TTS bekas. Karena saking gemarnya pemadaman listrik oleh PLN, hubungan dengan si Maya pun sering terganggu, ku coba membeli TTS yang baru disekitaran kios saya, ternyata sudah tidak ada lagi yang menjual. Mungkin agak jauhan dikit ada juga kali ya, ah kapan-kapan saja lah saya beli TTS ini.
Sudah Langka.?
Bisa dibilang sudah langka juga disekitaran tempat tinggal saya saat ini, atau minat seseorang untuk mengisi TTS benar-benar sudah tergerus oleh zaman milenium ini ya.? Dimana informasi sudah gampang mencarinya, sera hiburan di Dunia Maya juga tak henti-hentinya, apalagi munculnya Jejaring Sosial yang beraneka ragam. Ah, entahlah. (kalau pribadi sih iya, sejak kenal sama si Maya ini jadi sering terlupakan TTS).
Karena listrik PLN hari ini baik-baik saja, coba-coba tanya mbah Gugel tentang TTS. Wah, ternyata sudah ada TTS Online. Setidaknya sedikit terobatilah dengan adanya TTS online tersebut. Cuma masalahnya disini kalau listrik PLN padam jadi repot urusannya. Setidaknya TTS sudah pernah menjadi bagian hidupku dikala kesepian.
Terimakasih TTS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H