Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sayembara Berhadiah "Lomba Menangkap Maling"

20 Agustus 2013   12:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:04 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1376978069365431283

[caption id="attachment_282121" align="aligncenter" width="300" caption="Doc. Pribadi"][/caption]

Sejauh mata memandang, sejauh itu pula lah spanduk, plank nama, poster dan lain-lain para Calon Legislatif (Caleg) yang akan bertarung di 2014 nanti terpajang di kota Kisaran (Kab. Asahan) hingga ke kampung isteri saya. Dengan bertemakan ucapan lebaran, hingga semboyan-semboyan yang cukup awut-awutan. Ada yang " suara partai ini, suara rakyat " dan lain-lain sebagainya. Namun yang menarik perhatian saya adalah spanduk yang bertemakan "Sayembara Berhadiah, Lomba Menangkap Maling ". Berhadiah uang tunai Rp. 5.000.000, jika meringkus maling, dan Rp. 1.000.000 untuk memberikan informasi. Disini tidak dijelaskan maksud dari pemberi informasi, kemungkinan informasi bahwa si Polan (seseorang yang berprofesi sebagai maling) benar adanya, dan rahasia terjamin buat informan. Spanduk ini terpasang di kelurahan Sidomukti Kisaran, Asahan-Sumut. Memang hadiah segitu enggak seberapa hebat jika dibandingkan menangkap buronan FBI, CIA serta Badan Intelejen negara-negara lainnya termasuk Indonesia seperti teroris dan lain-lain sebagainya yang termasuk kategori membahayakan keamanan suatu negara. Lain halnya dengan koruptor yang menggerogoti uang negara yang dibilang cukup membahayakan keuangan Negara dan terlalu banyak uang yang diambil hingga bisa meminimalisir rakyat miskin di Indonesia tercinta ini, tapi tidak pernah  membuat sayembara berhadiah untuk informasi dan menangkap para koruptor yang coba hendak melarikan diri. Seandainya saja diadakan sayembara tersebut, mungkin peran masyarakat bisa membantu lembaga terkait untuk memberi informasi dan punya hak untuk menangkap jika yang dimaksud benar-benar DPO atau ada indikasi menjadi Koruptor. Wah, jadi mengarah ke koruptor pula nih, dan sedikit lebay,  hehe.. Walau dirasa tidak memungkinkan dan sedikit pesimis untuk menangkap maling, setidaknya meminimalisir pergerakan maling di suatu perkampungan tersebut. Maling akan berpikir dua kali untuk bertindak di suatu perkampungan yang sedang mengadakan sayembara, "bakalan diincer nih, padahal yang mau dimaling cuma senilai Rp. 500. 000, an . Yang nangkep malah dapet 5 juta, busyet dah ". Mungkin itu lah yang ada dibenak para maling jika suatu perkampungan dipasang spanduk bertuiskan sayembara tersebut. Wew, mungkin yang ada dibenak pembaca saya pernah mengalami apa yang dibenak para maling yang saya tulis diatas ya.? Hehe, cuma permainan otak kanan saja kok, mencoba memposisikan jika saya sebagai maling pikiran itulah yang muncul. Setidaknya maling akan berpikir dua kali jika akan bertindak, hehe. Tungggu apa lagi, ya udah tulis sepanduk bertemakan seperti yang disebutkan diatas, hehehe. Bisa juga tema nangkap koruptor, pengedar narkoba, bila perlu pejabat yang suka mangkal di lahan publik yang tak pantas untuk didatangi seperti lokalisasi, tapi dengan pakaian dinas tentunya. Pasti akan berpikir ulang jika warga biasa dikasih mandat dengan adanya sayembara meringkus pejabat publik sesuai kriterianya. Wah, enggak kebayang ruang gerak mereka menjadi sempit, hehehe.. Salaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun