Mengajak orang untuk berbuat baik itu gampang-gampang susah. Tapi alhamdulillah, mengajak orang untuk sehat seperti Capres no urut 1 agar meminum susu cukup terbilang sukses.(Untuk sumbernya, searching aja di google)
Begitu juga dengan ku, mengajak orang agar mengkonsumsi buah juga terbilang cukup berhasil. Lah kok bisa.? Bisa, caranya gampang kok, cukup sediakan outlet juice buah jangan lupa dilengkapi dengan buah-buahannya juga ditambah dengan harga ekonomis senilai Rp.5000,- /cup tentunya juga tanpa pemanis buatan. Alhamdulillah, yang biasanya ogah makan buah, kini jadi rutin minimal sehari satu kali dengan buah sudah dirubah bentuk terlebih dahulu menjadi juice.
Melihat peluang yang cukup menggiurkan rakyat kecil seperti saya ini, walau dibeberapa titik kota kecil yang mana saya tinggal di kota kecil ini sudah menjamur usaha Juice Buah serba Rp.5.000,-. Mulai dari outlet yang hanya menggunakan steling biasa hingga outlet menggunakan bentor (becak motor) dan mobil pickup lengkap dengan etalasenya.
Walau agak ikut-ikutan sebenarnya, tapi inspirasi ini sudah lama saya dapatkan dari Bapak angkat yang kini sudah pensiun dan menetap di kota Padang (sumbar) Pak Wismar namanya. Namun ada pepatah, " Ikan tidak akan jauh mencari umpan kalau di lubuk cukup tersedia" (kira-kira dari mana ya aku dapat pepatah ini, ah ribak sudeh)
Berbekal pepatah dan semangat mencari peluang yang ada, akhirnya saya dan isteri putuskan untuk terjun dibisnis ini dan berbekal belajar sendiri di rumah, juga hampir setiap outlet kami kunjungi untuk membeli juice buah dan melihat langsung kerjanya bagaimana.(Mencontoh demi kebaikan kan enggak salah, ketimbang jadi koruptor, duh.!)
Terhitung mulai usaha sejak tanggal 23/06/14 atau hari senin kemaren, alhamdulillah animo pembeli cukup lumayan. Seperti pepatah diatas, "Ikan tidak akan jauh mencari umpan kalau di lubuk cukup tersedia", terbilang cukup sukses membuat seseorang yang biasanya jarang bahkan tidak pernah sama sekali mengkonsumsi buah atau meminum juice buah menjadi antusias dan perlahan menjadi pelanggan tetap.
Sebenarnya ada beberapa faktor seseorang itu jarang atau enggan meminum juice buah, dan menjadi rutin atau senang dengan adanya outlet juice buah yang hadir dipinggir jalan diantaranya :
1. Â Di kafe atau warung yang menyediakan juice, harga terbilang kurang ekonomis. Biasanya juice alpukat segelasnya seharga Rp.10.000,- sedangkan di outlet juice pinggir jalan harga dipatok Rp.5.000,- per cup. Tinggal lagi pedagang lah yang menyesuaikan takaran buah dan lain sebagainya agar tetap dapat untung.
2. Tidak memiliki waktu yang cukup untuk membeli di outlet juice dipusat kota, berhubung pengusaha yang lumayan kenthir ini membuka outlet tidak jauh dari tempat tinggal pembeli enggan ke outlet juice buah yang sudah action terlebih dahulu. Maka alasan ini lah yang membuat pembeli semakin rajin mengkonsumsi buah ala juice.
3. Juice buah yang dikelola isteri saya Alhamdulillah tanpa pemanis buatan dan menggunakan gula pasir asli tanpa direbus. Biasanya para pembeli akan sedikit ragu jika pemanis atau gula sudah direbus dan menjadi larutan, "jangan-jangan nih pake sari gula nih tukang juss, besok ogah ah beli lagi" kira-kira itulah yang ada dibenak pembeli. Begitu juga sebaliknya, jika pemanis yang dibubuhkan asli gula pasir alias tidak direbus otomatis akan menarik pembeli untuk membeli lagi.
4. Untuk alasan yang ini, pembeli yang cowok agak tertarik dengan pekerja wanita yang masih unyu-unyu di outlet juice saya, biasalah, namanya lelaki, saya sendiri juga begitu, upss.!! Yang namanya pekerja beginian, emang kudu menarik tampilannya, terlebih bisa berkomunikasi yang baik terhadap pembeli. Kalau pembeli yang wanita.? Ah, ini sih tidak ada hubungannya dengan penanam saham seperti saya, mungkin karena tiga alasan sebelumnya kali.
Begitulah kira-kira alasan seseorang untuk mengkonsumsi buah, "Segar, sehat, ekonomis dan praktis" tinggal cucuk, eh sedot juice nya.
Selamat menjelang Berbuka puasa.
