Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Humor

Diduga Meniru, Sami Mawon Dilaporkan kepolisi oleh Getuk

6 Mei 2014   20:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399356488753819169

[caption id="attachment_334967" align="alignleft" width="300" caption="Getuk dan Samimawon yang kompak dalam satu wadah (sumber : google dan sotosop)"][/caption]

Akibat kemiripan rasa dan bentuk (cuma beda warna saja) samimawon yang sering disebut-sebut tukang Getuk itupun kala menjajakan Getuk kepada pelanggannya, terancam dipidana.

Menurut salah satu pelanggan Getuk yang suka sekali sama getuk, juga selalu membeli samimawon sebut saja Ucok (30) sangat menyayangkan hal ini terjadi.


" Kalo bisa ya damai saja lah, kan udah biasa bergabung dalam satu seteling" ujarnya sedikit kecewa yang sudah dua hari tidak membeli getuk dan samimawon itu.

Lanjutnya lagi, getuk dan samimawon yang identik dengan rasa dan rupa cuma beda warna itu pertama kali dijumpai tatkala membeli dengan tukang getuk asal dari Jawa. Yang mana ucok ini pun tidak mengetahui apa nama makanan tersebut, sehingga tukang getuk pun menjelaskannya.


" Saya tanya sambil saya tunjuk yang warna hijau, mas apa namanya ini . Lalu dijawabnya getuk. Lantas saya tanya yang warna merah, samimawon jawabnya gitu" lanjut ucok yang pertama menyebut samimawon itu.

Dilain tempat terpisah, pihak kepolisian yang diduga menjadi tempat pelaporan getuk pun tidak membenarkan adanya kejadian ini.
"Belum, dan tidak benar itu terjadi. Lagian getuk itu kan makanan alias bukan manusia, bagaimana bisa melanggar pidana, dasar ucok gila " ujar Akp. Sitorus lewat pesan (singkat sekali sehingga susah dibaca) kepada kompasianer.

Serius amat baca reportasenya, justkiding aja bro.

NB. : jika ada kesamaan nama dan lokasi, itu hanya ketepatan saja. Bukan maksud tuk menyudutkan apalagi memojokkan. Terebih menjongkrokkan, kasian banget. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun