Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah, Aku Besok Ujian

12 Mei 2016   17:09 Diperbarui: 12 Mei 2016   17:24 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : keluarga.com

Siang itu langit sedang riang menyapa bumi hingga sekumpulan awan enggan mengganggu. Batin ku, Tuhan inginkan aku seperti langit dihari minggu ini, agar ujian esok harinya berjalan dengan lancar.

Aku pun tak menghiraukan apa yang dikatakan orang terhadap orang tua ku, karena aku benar-benar ingin nilai bagus dan menjadi kebanggaan kedua orang tua ku.

Ujian dihari pertama, Alhamdulillah berjalan lancar. Mungkin ini pertanda langit dihari minggu kemarin, untuk memotivasi agar aku riang saat menjalani ujian yang menentukan masa depan ku.

Namun tidak dengan hari minggu kemarin, hari ini langit terasa berbeda. Seakan ada yang disembunyikan mentari pada bumi, tapi hawanya serasa panas mencekam. Ita, teman sebangku ku segera mengajak ku minum es tebu di simpang gang sekolah kami. Biasanya aku tolak, karena ayah selalu melarang ku minum es, "tidak baik untuk kesehatan kakak," kenang ku ketika ayah tidak sesibuk sekarang ini.

"Iya Ta, teriknya gak kayak kemarin, tapi kok hawanya panas banget," kata ku menerima tawaran Ita yang bercita-cita ingin jadi Jurnalis.

"Eh, tumben nih Yun terima tawaran ku minum es?" Ledek Ita kepada ku. Hmmm..

"Ah, lagian Ayah kan sedang keluar Kota. Entah mengapa belakangan ini sering keluar kota. Tapi sering telpon aku, ya walaupun gak se enak dulu," kata ku sambil sedikit curhat.

Dasar Ita yang udah gak sabar pengen jadi Jurnalis, ia nekat bawa smartphone nya saat ujian. Saat menyeruput es tebu, Ita pun mulai bereksperimen di sosial media. Apalagi kalau bukan Facebook. Ita selalu menggoda aku agar aku menggunakan smartphone biar punya akun Facebook, "percuma kamu anak pejabat Yun, minta HP dong ama bokap lu. Biar gak gaptek kayak aku dulu," rayu Ita penuh ledekan.

"Bukannya gak dikasih Ta, Ayah selalu mengajarkan aku agar fokus belajar. Alhamdulillah, baik untuk orang tua, baik juga untuk ku," alasan ku meyakinkan Ita.

"Iya deh anak papa, lagian aku juga mencari teman di Facebook, tokoh-tokoh penulis, terutama tokoh jurnalis, biar terus termotivasi. Ya udah kalau gak percaya, ini lihat beranda ku," Ita langsung menyodorkan smartphone nya kepada ku.

Aku akui, sekali-kali aku pun pernah coba buka Facebook Ayah, sekedar tahu cara mainnya. Tapi pernah ketahuan Ayah, langsung marah dan tidak akan membelikan ku smartphone walau hanya untuk mencari informasi terkait tugas sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun