"Justru dia (suaminya, red) sayang sama kami untuk mencari uang. Kalau dia tidak sayang, sudah pasti tidak mau cari uang," jelas Juliet sambil terisak. Selain itu Juliet juga menjelaskan bahwa suaminya pernah juga mengirimkan uang.
Biasanya, kalau sudah menyangkut ke soal cinta, penulis seperti masih berusia 17an tahun rasanya. Iya, pengorbanan terhadap doi waktu itu luar biasa. Salah satu contoh, waktu doi minta contekan jawaban ujian akhir tahun dulu. Duh, pasti kalau dibaca sidoi komplain nih.
Kembali ke persoalan.
Mendengar hal itu, awalnya kak Maria kaget bukan kepalang, walau tidak diutarakan langsung ke kagetannya didepan Juliet. Tapi berhubung penulis bisa kasih penjelasan, kak Maria pun jadi terngiang masa lalunya ketika sedang kasmaran dengan suaminya pada era 80an. Jangankan Tahi kucing yang kata orang rasa cokelat, tahi gajah di sirkus saja rasanya seperti bubur sum-sum. Duh., maaf kak becanda.
Difacebook, sebuah grup yang saya dan teman-teman sebagai adminnya, para membernya sudah resah dan gelisah membaca dan mengetahui postingan tentang si Juliet itu. "Ayo kita galang dana min.", "kalau menggalang dana kasih tahu saya min," ," . Bg,,klw ada penggalangan dana Saya mau bantu Bagai mana klw dananya lewat pulsa nanti admin menukar pulsa mnjadi rupiah Biar lebih praktis". Demikian komentar para aktivis dunia maya ala Bagan Batu Facebookers.
Barusan tadi jumpa ama teman, katanya kalau mau membantu, jangan tanya yang bersangkutan, langsung saja ke menejemen klinik. dan hingga sampai detik ini, saya sendiri masih bingung dengan cerita yang masih simpang siur hingga akhirnya bla..bla..bla..Â
Kita lihat saja nanti kelanjutannya, semoga kita semua diberi petunjuk di jalan Nya.
NB : seharusnya penulis menuliskan reportasenya ke media dimana penulis sebagai salah satu reporternya, namun karena waktu dan kondisi penulis yang kurang sehat pada waktu itu, hingga akhirnya tidak sempat menemui menejemen klinik untuk dikonfirmasi agar isi beritanya berimbang dan tidak mempunyai unsur praduga tidak bersalah. Maka dari itu, penulis hanya bisa menuliskan di kompasiana dengan gaya tulisan blogger dan demi nama baik klinik dan narasumber penulis juga tidak menyebutkan nama asli.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H