Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Para Pencari Tuhan di SCTV Lemah Signal

5 Juli 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:58 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaban ya Ramadhan, bulan yang penuh berkah sudah didepan mata. Yang insya Allah tidak sampai sepekan lagi kita akan memasuki bulan tersebut, mudah-mudahan kita semua mendapat umur yang panjang untuk bertemu kembali pada bulan penuh berkah nantinya,  Amin ya rabbalalamin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya program-program di televisi beraneka ragam, dari Talk Show serta lawakan canda ala selebritis yang suka mengolok-olokan lawan mainnya di program televisi hingga program yang benar-benar memberi manfaat untuk muslimin dan muslimat seluruh tanah air akan menemani saat kita sahur nanti tentunya. Tapi sayang, program yang saya nantikan dan saya selalu hadir untuk menontonnya, mungkin teman-teman kompasianer juga suka dengan acara yang dibawakan oleh Aktor yang juga sudah senior itu dan sudah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat “ Dedi Mizwar “ dalam program sinetron yang satu-satunya sinetron saya tonton yaitu “ Para Pencari Tuhan “. Sudah tidak bisa saya tonton lagi stasiun televisinya, dikarenakan signalnya sungguh lemah dan harus dengan menggunakan digital parabola Mpeg4 lah yang signalnya cukup cling. Sepertinya harus kerja extra nih untuk tracking parabola  2nd bekas tetangga dengan fet model lama sebelum munculnya digital receiver.

Seperti yang dimuat sctv.co.id, wajah pemain yang ditahun lalu juga sepertinya wajah-wajah lama, kemungkinan ada wajah baru juga tentunya. Pak Idrus yang sebagai ketua RW sudah tidak percaya diri lagi lantaran sebagian warga menganggap beliau mengalami gangguan jiwa. Yang akhirnya Pak RT dan Bendahara pun mengajukan diri untuk menjadi calon ketua RW.

Sementara bang Jack kedatangan cucu dari salah satu keponakannya yang sengaja dititipkan ibunya untuk belajar mengaji di Mushola yang bang Jack tempati. Difa namanya, dia yang kurang suka dengan lingkungan barunya dan menganggap kampungan dan membosankan, lantas dia pun memprovokasi bang Jack serta warga untuk bergaya modern hingga berhasil membujuk warga untuk membuat grup Facebook.

Di bagian lain Chelsea, Barong, dan Juki sebagai  sebagai artis kini sedang berada di puncak. Rumah tangga Chelsea dan Marni harmonis, Barong menjalani keluarga baru dengan Dara, sedangkan Juki masih tinggal dengan Mak Juki dan Bang Uyan. Chelsea mulai resah ketika mendapat kabar bahwa istri Barong telah berbadan dua, sementara istri Chelsea belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Saat itulah Chelsea kembali teringat pada ibu kandungnya, dan pria itu mempunyai keyakinan bahwa ibu kandungnya masihada.

Keluarga Aya dan Azzam mulai fokus dengan program anak, sedangkan Ustaz Ferry sedang menyelesaikan proyek besar yaitu menerbitkan buku agama bareng Azzam. Namun gara-gara kesalahan kecil pada penulisan sebuah ayat, Azzam memutuskan untuk menarik kembali seluruh buku yang sudah dipasarkan untuk direvisi kembali. Kesalahan kecil ini mengakibatkan kerugian besar pada perusahaan Azzam. Ustaz Ferry yang merasa sangat bersalah pun menjadi stres, sensitif, dan gampang naik darah.

Di kehidupan lain, Asrul kini menjadi tukang bekam. Ilmu ini dia peroleh ketika sedang melaksanakan ibadah haji. Tapi bukan hal yang mudah untuk menawarkan pengobatan alternatif lantaran cara pengobatannya terlihat mengerikan. Sementara Udin dilanda dilema setelah menemukan uang milik Pak Jalal yang ternyatanyangkutdi atas plafon.

Ah... Sayang rasanya meninggalkan episode-episodenya, banyak pelajaran serta mengambil hikmah dari setiap laku yang diperankan para pemain. Mudah-mudahan signal SCTV untuk digital Mpeg2 segera dibenahi oleh pihak terkait, dan masyarakat daerah yang kelas menengah kebawah bisa menikmati program ini tanpa harus menggunakan parabola berbayar serta menggunakan digital receiver jenis Mpeg4.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun