Sebut saja Ucok, yang sehari-hari kerjanya menarik becak tiba-tiba mendadak ditelpon isteri tercinta gegara anak semata wayangnya jatuh cinta, eh sakit. Dengan perasaan percaya diri yang tinggi lantaran Ucok sudah mendaftar sebagai peserta BPJS -Kesehatan untuk semua keluarganya berharap berobat gratis di Rumah Sakit, akhirnya Ucok pun pulang ke rumah serta membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit.
Tanpa pikir panjang Ucok pun membawa anaknya ke Rumah Sakit Swasta yang tak jauh dari rumahnya itu untuk memeriksa penyakit anaknya yang semata wayang tersebut. Sebut saja Rumah Sakit Imbah, yang mana para tukang parkirnya adalah kawan seperjuangan ucok, suka maupun duka mereka berdua selalu ada. Sebut saja namanya Ponimin.
Karena Ponimin merasa sohib kentalnya butuh bantuan, tanpa pikir panjang, anaknya Ucok pun segera diantarkan langsung keruang dokter yang mana Ponimin sudah akrab dengan dokter tersebut. Bla.. bla.. bla...
Setelah selesai diperiksa dan Obat pun sudah diberikan, ucok pun ditagih di bagian administrasi. Dengan rasa percaya diri yang tinggi bakalan tidak dikenakan biaya sedikit pun Ucok langsung memberi kartu BPJS yang mana terdaftar nama anaknya.
Suara pegawai administrasi pun dengan ramah menyatakan.
"Maaf bang Ucok, Rumah Sakit Imbah tidak atau belum menerima pasien peserta BPJS" jelasnya dengan senyuman manis yang membuat si Ucok salah tingkah, tapi karena ada Isteri disebelahnya Ucok pun tidak sampai klepek-klepek.
"Bah, macem mana pulak ini. Barusan aku semalam baca koran, Rumah Sakit yang ada di Pekan Baru saja seperti Rumah Sakit Awal Boros menerima pasien BPJS, masa ini tidak?" komentarnya dengan rasa kesal, terlebih Ucok baru dapat sewa sekali dan hasilnya pun hanya cukup beli bensin dua liter.
"Awal Bros bang Ucok, bukan Awal Boros" sambung pegawai administrasi yang manis itu menjelaskan.
"Ah, sama sajanya itu, cuma aku lebihkan huruf O nya, jadi kenak berapa lah ini dek biaya berobatnya?" bela ucok tak mau kalah sembari menanyakan biayanya.
"Tiga Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah bang" Jawab Pegawai Administrasi
"Alamak...!!! Kira-kira bisa tidak itu dek berobatnya dibatalkan.? pake apalah aku bayarnya ini, kujual pun Hape ku ini tak cukup juga bayarnya." Ucok agak terkaget dan ingin membatalkan berobat anaknya yang sudah selesai.
"Maaf bang Ucok, coba abang tanyakan saja sama menejernya, bila perlu bang Ucok bisa minta tolong sama Pak RW, kan kalo warga sini mau pembayaran manggil Pak RW biar murah" ujar gadis cantik yang juga tetangga ucok tersebut.
Duh.. Ucok, main embat saja pulaknya kau, tengok-tengoklah dulu Rumah Sakitnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H