Mohon tunggu...
Ilmiyah15
Ilmiyah15 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketahuilah Wahai Kaum Adam!

26 April 2018   21:31 Diperbarui: 26 April 2018   21:50 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jannatulajla.blogspot.co.id

Ketahuilah Wahai Kaum Adam !!!

Tak perlu yang berdasi atau yang berpangkat tinggi, cukup bergelar santri dan pandai mengaji. Tak perlu tampan atau hartawan, cukup yang mampu menjadi pemimpin dan yang pasti beriman. Tak perlu gagah dan perkasa, cukup yang selalu setia dan istiqomah. Tak perlu yang tenar atau masyhur, cukup yang tegar dan selalu jujur.
Keinginan seorang wanita sangatlah sederhana, tapi percayalah cintanya sangatlah sempurna adanya. 

Dari covernya wanita memang terlihat lemah, itu karena kebanyakan laki-laki menilai perempuan dari sudut internalnya saja, tanpa mau mengerti dan memahami bagaimana peringai wanita yang sesungguhnya. Dan itulah kesalahan terbesar seorang pria, tanpa pikir panjang  dengan mudahnya ia mengambil keputusan. Padahal itu adalah kunci keberhasilan membangun mahligai kehidupan.

Oleh karena itu, untuk kaum pria khususnya cobalah mengenali kaum wanita lebih mendalam, memahami perasaanya, dan mencoba mengerti akan keinginanya. Niscaya kau akan menemukan sesosok wanita yang benar-benar tulus ingin mendapingimu, ikhlas menemanimu, dan selalu ada bagaimanapun keadaanmu dimasa mendatang.
Tapi ingatlah kaum adam, jangan pernah bermain-main dengan perasaan kaum hawa, karena hatinya laksana kaca. Jika sekali kau pecahkan, maka itu akan hancur dan mustahil untuk kembali utuh. Jika tak ada niat serius dan tak memiliki kepastian dalam menjalin sebuah hubungan, maka jangan pernah memberi sebuah harapan dan janji yang hanya berujung penghianatan.

Wahai kaum adam cobalah yakin dengan dirimu sendiri, dan membangun sebuah komitmen yang yang pasti dan memiliki tujuan yang signifikan. Karena kaum hawa tak butuh buaian manis atau perhatian yang penuh dengan kepalsuan, Tapi wanita butuh sebuah bukti dan kepastian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun