Siapa sih sebenarnya tukang parkir itu? Mungkin tak asing lagi ditelinga kita. Tukang parker banyak kita jumpai dimana-mana, seperti depan toko-toko, pasar dan lain sebagainya. keberadaan tukang parker sendiri terkadang dapat membantu kita tapi, dilain sisi juga meresahkan kita. Karena, banyak sekarang ini tukang parker liar yang hanya meminta upah karena kita sudah parker diwilayahnya. Namun, ada juga tukang parker yang bekerja disaat-saat tertentu saja atau biasa disebut sebagai tukang parker musiman.
Seperti pengalaman yang pernah saya alami, pada waktu di kota Blitar ada karnaval. Kota Blitar mendadak ramai dan padat, sehingga tidak memungkinkan naikmotor dan motor harus diparkir. Disitulah banyak jasa tukang parker yang menawarkan diri. Akhirnya saya terpaksa parker, biasanya tarif parker sangatlah murah mungkin sekitar lima ratus rupiah sampai dua ribu rupiah, namun waktu itu saya dikenai tarif lima ribu rupiah atau bahkan mereka bisa sesuka hatinya menarik tariff parker, benar-benar menjengkelkan. Hanya dalam bekerja satu hari mereka dapat meraih untung yang sangat besar dan tanpa bersusah payah dan hanya bermodalkan kartu parker. Tanpa keahlian dan tanpa membutuhkan gelar sarjana mereka dapat menjadi tukang parker yang berpenghasilkan tinggi. Hmmmmm, enak sekali, bisa kaya mendadak.
Keberadaan tukang parker banyak menimbulkan kontroversi. Asal usul keberadaan tukang parker pun taka da yang tau. Banyak yang pro dan kontra mengenai keberadaan tukang parker.
Pro :
1. Parkir-parkir yang Sulit Jadi Lebih Mudah
2. Nyariin Tempat Parkir
3. Dia Bisa Bantuin Dorong-Dorong Mobil
Kontra :
1. Dia Gak Tanggung Jawab Sama Mobil Kamu
2. Bayaran Suka-suka Dia
3. Cuma Muncul Kalo Udah Mau Bayar
4. Skill Parkir Kamu Menurun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H