Mohon tunggu...
Ilmining Mandiri
Ilmining Mandiri Mohon Tunggu... Editor - University of Muhamamdiyah Yogyakarta

Communication Science Department

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dating Apps dan Omegle Rentan terhadap Pelecehan Seksual, Scam dan Kejahatan Digital, Kok Bisa?

3 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 12 Januari 2023   09:19 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada era ini teknologi semakin maju dan melesat sehingga memudahkan kita dalam berinteraksi. Dengan mudahnya interaksi ini kita dapat dengan cepat mengenal orang dengan jarak terjauh sekalipun namun, dengan ini terdapat beberapa efek yang memungkinkan untuk melakukan dan terkena kejahatan digital. Kasus kejahatan digital meningkat pada tahun 2022 seiring dengan berkembangnya teknologi. 

Sebagai masyarakat yang tidak buta dengan teknologi kita harus menjadi khalayak aktif untuk mengkaji informasi apa saja yang seharusnya di terima secara baik dan tidak langsung di terima begitu saja.

Kejahatan digital kerap terjadi pada aplikasi yang dengan mudahnya dapat mengenalkan kita dengan orang baru. Omegle adalah salah satu situs obrolan online gratis yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan orang asing tanpa mendaftar. Layanan ini bekerja secara acak antara pasangan pengguna dalam satu satu sesi chat di mana mereka chatting anonim maupun secara video call. Aplikasi ini memiliki tingkat konten yang tidak dapat di prediksi oleh pengguna nya. 

Pendiri situs web tersebut, Leif K Brooks, mengatakan kepada BBC bahwa situsnya telah meningkatkan upaya moderasi dalam beberapa bulan terakhir. Menurut penelitian baru yang dikumpulkan oleh analis data Semrush, Omegle tumbuh secara global dari sekitar 34 juta kunjungan sebulan pada Januari 2020 menjadi 65 juta pada Januari 2021.

Dengan mudahnya penggunaan aplikasi ini maka mudah juga bagi seseorang untuk berbuat yang tidak senonoh dan menyalah gunakan aplikasi ini untuk hal yang berbau pornografi. Menurut Levert (dalam Yamoah, & Daniel, 2015) pornografi adalah representasi visual dari seksualitas yang mendistorsi konsep individu tentang sifat hubungan suami-istri. Hal ini dapat mengubah perilaku dan perilaku seksual. Tanpa mendaftar pada aplikasi itu maka memungkinkan jika remaja dan anak-anak dapat mengakses Omegle kapan pun dan dimana pun dengan ini aplikasi Omegle dapat menjerumuskan remaja yang berusia kurang dari 18 tahun dalam hal negatif.

Remaja merupakan usia dimana ia memiliki rasa keingintahuan yang besar, sehingga mereka akan mencoba segala sesuatu yang baru, termasuk aktivitas seksual. Namun, selama ini remaja kurang mendapatkan pengetahuan seks atau pendidikan seks yang benar dari orangtua, terutama orang tua di negara Indonesia. Omegle sendiri tidak di ciptakan untuk aktivitas cabul dan seksual. Ketika orang mengunjungi aplikasi tersebut itu dimaksudkan untuk dapat menambah relasi dan berkenalan antar negara dan benua sehingga dapat mengarahkan ke tempat yang lebih cocok.

Kasus kedua adalah aplikasi kencan online seperti Ok Cupid, Tinder, Bubble, meeff dan banyak lagi. Menurut Kamus Online Cambridge (2014), pengertian online dating ialah suatu cara memulai hubungan romantis di internet, dengan memberikan informasi tentang diri atau membalas informasi orang lain. dengan diberikannya informasi diri maka dengan mudah kejahatan seksual, kejahatan digital, penipuan/scam dilakukan. 

Motif yang digunakan juga beragam bisa dengan motif ingin mengirim uang namun harus membayar biaya untuk transfer, mengirim barang namun harus membayar cukai juga dapat membobol melalui nomor rekening maupun nomor telepon. Dengan kemajuan digital maka terkena dampak dari kejahatan digital juga akan meningkat dengan pesat.

Selain dampak penipuan terdapat juga dampak psikologis yang di terima oleh masing-masing penggunanya. Content Creator dan Lifestyle Blogger Zilqiah Angraini mengatakan, yang patut diwaspadai dalam menggunakan aplikasi kencan daring adalah sikap kecanduan. Aplikasi ini juga bisa menimbulkan potensi pelecehan seksual secara verbal. 

Misal, menggunakan kata-kata sapaan yang tidak sopan. Tak menutup kemungkinan juga timbul potensi kejahatan pidana, seperti penculikan. Namun, dengan banyaknya dampak negatif kita dapat melihat aplikasi ini melalui kacamata positif dimana kita dapat belajar banyak bahasa, mengenal orang baru dengan mudah, memperluas relasi dan banyak hal positif lainnya.

Dalam kasus ini kita dapat mengaitkan dengan teori budaya pop itu sendiri yang dimaksudkan budaya pop adalah budaya yang menyenangkan dan disukai banyak orang maka dengan munculnya omegle banyak orang tertarik akan kemunculannya karena ingin merasakan sensasi bercengkerama dengan orang baru terutama dengan yang berbeda negara dan bahasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun