Gor sempaja Samarinda adalah tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Samarinda melakukan aktivitas olahraga disana. Hadir pula beberapa pedagang kaki lima yang mejual makanan kecil untuk para pengunjung gor. Yang menarik perhatian saya adalah, dua pedagang cilik yang berkeliling menjuarkan es lilin sekitaran wilayah gor sempaja, sehingga membuat saya tertarik untuk mewawancarai mereka.
Mereka bernama Muhammad Azril Fadillah (4 thn) dan Muhammad Zainil (3thn)  merupakan saudara sepupu. Bertinggal di daerah simpang 4 sempaja, tiap pukul 4 sore  Azril dan zainil di antar ke gor sempaja dan berjualan sekitaran trek lompat jauh di belakang stadiun. Bermodalkan 2 termos kecil, mereka menjualkan es lilin dengan berbagai rasa dengan harga 2 ribu rupiah.  Zainil mengaku mereka berjualan karena untuk membantu nenek mereka berjualan. Penghasilan rata rata yang didapat masing masing 100 ribu rupiah. Uang yang didapat setelah berjualan keliling es lilin di berikan kepada nenek mereka dan sebagian di simpan untuk di tabung ataupun sebagai uang jajan di sekolah.
Azril merasa tidak kesulitan berjualan es lilin tiap sorenya, Â ketika sedang berjualan banyak pengunjung yang membantu mereka berjualan. Selain itu, berjualan es ini tidak menggangu aktivitas sekolahnya malah keduanya senang mendapat penghasilan tambahan sendiri.
Terlepas adanya isu eksploitasi anak karna membiarkan anak di bawah umur bekerja, yang saya lihat disini adalah kedua bocah yang berbakti kepada orang tua maupun keluarganya. Setidaknya mereka berjualan dengan cara halal tidak dengan meminta minta kepada orang lain. Dan mungkin saja dengan semangat yang mereka miliki kedepannya mereka bisa menjadi pengusaha hebat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H