Mohon tunggu...
Ilmi Hakim
Ilmi Hakim Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berminat di bidang jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Norma Sosial terhadap Perilaku Pertanggungjawaban dalam Lingkungan Hidup

10 Januari 2024   18:54 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Meningkatnya perhatian terhadap isu-isu lingkungan hidup dalam beberapa dekade terakhir telah menciptakan kesadaran yang semakin besar akan tanggung jawab kita terhadap alam. Dalam konteks ini, perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup menjadi aspek krusial untuk mencapai keingintahuan planet ini. Salah satu faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi perilaku ini adalah norma sosial, sebuah konsep psikologis yang memainkan peran sentral dalam membentuk tindakan individu dalam masyarakat.

Norma sosial mencakup aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku dan harapan sosial di dalam masyarakat. Dalam konteks perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup, norma sosial dapat berperan sebagai pemandu utama yang membentuk sikap dan tindakan individu terhadap lingkungan. Meskipun literatur mengenai psikologi lingkungan telah banyak menyebutkan faktor-faktor individu yang mempengaruhi perilaku pro-lingkungan, masih terdapat kekurangan pemahaman yang komprehensif mengenai kontribusi norma sosial terhadap tindakan-tindakan konkret dalam konteks tanggung jawab terhadap ekosistem. Oleh karena itu, artikel ini melalui pendekatan kualitatif bertujuan untuk mempelajari bagaimana dampak norma sosial terhadap perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

NORMA SOSIAL

Secara umum, norma sosial didefinisikan sebagai "aturan dan standar yang dupahami oleh anggota suatu kelompok, dan yang memandu atau membatasi perilaku sosial tanpa kekuatan hukum", dan seringkali dikaitkan dengan tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu (Dempsey et al., 2018).  Mohamad Soerjani mengartikan lingkungan hidup sebagai suatu sistem yang mencakup semua komponen dalam ruang, seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup. Ini termasuk manusia dan perilakunya (Sarkawi, 2017). Lingkungan hidup didefinisikan sebagai ekosistem buatan atau lingkungan hidup buatan (man-made environment) karena pengaruh manusia dalam menggunakan teknologi dalam interaksi dengan komponen lingkungan.

Perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup, yang juga disebut sebagai perilaku lingkungan yang bertanggung jawab, merujuk pada tindakan dan kegiatan individu atau kelompok yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan yang mungkin bersifat negatif (Fenitra et al., 2022). Konsep ini juga dikenal dengan sejumlah istilah lain seperti "perilaku pro-lingkungan", "perilaku ekologis", "perilaku berkelanjutan", dan "perilaku ramah lingkungan". Perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup mencakup berbagai tindakan, seperti penggunaan kemasan dan konsumsi yang ramah lingkungan, pelestarian udara dan energi, serta pelestarian habitat alami. Contoh konkret dari perilaku ini termasuk penggunaan kemasan yang ramah lingkungan, penghematan udara dan energi, daur ulang, serta pelestarian habitat alami.

Saracevic dalam penelitiannya terhadap beberapa artikel atau jurnal menjelaskan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwasanya perbedaan budata dapat mempengaruhi norma sosial dan perilaku seseorang, salah satunya yaitu perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup (Saracevic & Schlegelmilch, 2021). Pentingnya norma sosial, baik yang bersifat deskriptif maupun injunctive juga mempengaruhi perilaku tersebut. Selain itu, Culiberg juga menjelaskan bahwa norma sosial deskriptif maupun injunctive mempengaruhi perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup secara signifikan. Jika individu meyakini bahwa orang lain akan menyesuaikan diri (norma deskriptif) dan bahwa orang lain mengharap mereka menyesuaikan diri (norma injunctive), mereka lebih cenderung mengadopsi perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup atau pro-environtment (Culiberg & ElgaaiedGambier, 2016). Norma-norma sosial yang ada di masyarakat dapat memberikan tekanan sosail dan memperkuat individu terhadap perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Sebagai contoh, jika di sebuah perusahaan terdapat norma sosial seperti menghemat energi listrik, maka secara tidak langsung karyawan-karyawan di perusahaan tersebut juga akan lebih cenderung untuk mematikan lampu dan peralatan listrik saat tidak digunakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa norma-norma yang ada dimasyarakat memepengaruhi perilaku seseorang untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

PERAN NORMA SOSIAL

Penelitian ini, melalui pendekatan kualitatif, menegaskan bahwa norma sosial memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku individu terhadap lingkungan. Pengaruh norma sosial tercermin dalam aspek-aspek seperti penggunaan kemasan ramah lingkungan, konservasi udara, energi, dan dukungan terhadap pelestarian habitat alami. Penelitian juga menyoroti peran signifikan perbedaan budaya dalam membentuk norma-norma sosial, yang perlu diperhatikan dalam pembahasan kebijakan publik dan strategi bisnis. Dalam rangka mencapai kemajuan lebih lanjut dalam perlindungan lingkungan, penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap peran norma sosial serta perlunya dukungan intervensi psikologis untuk membentuk norma-norma sosial yang mendukung perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun