Mohon tunggu...
ilmifitrii
ilmifitrii Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Surabaya

Aku adalah seorang Mahasiwa di Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2024, saya adalah seorang content creator dan saya mempunyai hobi mengedit, masak, berbisnis, dan dagang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Keterampilan Komunikasi Terapeutik bagi Seorang Konselor

2 Agustus 2024   11:05 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:27 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pada era saa ini konselor memang sangat dibutuhkan bagi konseling. Karena mereka ingin mencari cara untuk memecahkan suatu masalah yang ada pada dirinya sendiri atau mencari cara untuk memotivasi dirinya, bahkan mereka berupaya untuk memahami dirinya sendiri maupun orang lain. Maka dari itu dibutuhkan ketrampilan komunikasi terapeutik bagi konselor untuk membantu membantu konseling. Keterampilan komunikasi terapeutik mempunyai arti yakni merupakan keterampilan penting bagi seorang konselor untuk membangun hubungan yang efektif bagi konseling.

Selain itu adapun tujuan lain dari komunikasi terapeutik bagi konselor, yakni :

  • Membangun relasi diri, penerimaan rasa hormat terhadap diri sendiri.
  • Membangun integritas diri yang tinggi.
  • Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

Selain tujuan kita juga harus memahami ciri -- ciri pribadi terapeutik dalam menerapkan komunikasi terapeutik, yakni :

  • Congruence (kesesuaian) : Sebagai konselor kita haus menunjukkan diri kita sendiri dengan apa adanya tanpa adanya topeng.
  • Unconditional Positive Regard : Sebagai sikap hangat, yang dimaksud sifat hangat disini seperti, ramah, penuh perhaian, dan penuh kasih sayang.
  • Empati : Kemampuan seorang konselor untuk memahami orang lain berdasarkan kerangka persepsi dan perasaan orang lain tsb.

  • Seorang konselor harus memenuhi syarat - syarat komunikasi terapeutik, sebagai berikut :
  • Hadir dalam percakapan, dengan cara melibatkan aspek fisik, mental, dan intelektual individu.
  • Mendengarkan secara aktif, bisa dengan melibatkan perasaan dan hati.
  • Empati, yang dimaksud adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Oleh karena itu, sebelum kita membantu orang lain untuk memahami dirinya dan untuk membantu memcahkan suatu masalah yang ada pada dirinya kita harus memahami diri sendiri terlebih dahulu agar kita bisa lebih faham apabila ada client, dan konselor harus benar-benar memahami mengenai keterampilan komunikasi terapeutik tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun