Tidak asing bukan mendengar kata kpm? Ya, KPM (kuliah pengabdian masyarakat). Kegiatan ini merupakan program yang selalu ada pada perguruan tinggi, tujuan program ini untuk memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk hidup ditengah masyarakat.Â
Pada tahun ini KPM tidak dilaksanakan secara kelompok, namun dilaksanakan secara mandiri atau individu dikarenakannya pandemic Covid-19 yang sampai saat ini tak kunjung usai. Hal ini juga sudah kebijakan dari kampus untuk dilaksakannya secara mandiri.
Desa Catak Gayam, Mojowarno, Jombang. Di desa ini lah Nur Ilmia Waldana salah satu mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang (UNIPDU) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melakukan kegiatan KPM yang mana Ilmia membantu warga atau tepatnya para orang tua di desa Catak Gayam untuk pendampingan belajar.Â
Dikarenakan semua sekolah di tutup dan di laksanakan secara daring atau di sebut juga dengan belajar jarak jauh. Pendidikan menjadi salah satu dampak dari pandemic Covid-19 sehingga banyak orang tua mengeluh kesusahan saat mendampingi anaknya belajar.Â
Mahasiswa KPM unipdu tersebut membantu anak-anak untuk belajar daring kususnya pendampingan belajar Bahasa Inggris. Ia memilih progam ini karena banyak orang menilai bahwa Bahasa Inggris adalah pelajaran yang susah untuk di pahami. Namun, ia membuat pelajaran Bahasa Inggris menjadi mudah untuk mereka dengan cara pembelajaran melalui lagu.Â
Belajar sambil bernyanyi adalah metode belajar yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi dan mudah untuk mengingat kosa kata yang mereka anggap sulit. Dengan adanya metode ini yang jarang didapatkan di sekolah tentunya dapat membuat siswa merasa tertarik dengan Bahasa Inggris.
Nama  : Nur Ilmia Waldana
NIM Â Â : 2318004
DPL : Adi Yusuf S.S., M.Pd.