Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisruh Tata Kelola Pendidikan, Buah Kapitalisasi

30 Agustus 2022   15:43 Diperbarui: 30 Agustus 2022   15:52 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image : Kompas.com


Sejumlah nama di kalangan Universitas Lampung (Unila) telah ditahan, usai ditetapkan oleh KPK. Diduga karena menerima suap pada program Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung  2022. Mereka adalah  Rektor  Prof. Dr. Karomani, Wakil Rektor I Bidang Akademik Heryandi, Ketua Senat Muhammad Basri. 

Sementara  pihak swasta ada nama Andi Desfiandi yang terlibat  kasus suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru  tahun 2022. Ditemukan barang bukti uang tunai Rp414,5 juta, slip setoran deposito bank Rp800 juta, deposit box diduga berisi emas senilai Rp1,4 miliar, dan ATM serta tabungan sebesar Rp1,8 miliar. (BBC, 22/08/2022).

Tertangkapnya sang Rektor Unila oleh KPK karena menerima suap pada program Seleksi Mandiri ini bukanlah  hal yang mengejutkan. Pasalnya, praktik  jual beli kursi di perguruan tinggi negeri  agaknya sudah lumra tetjadi.  Diduga kuat kasus serupa juga terjadi di kampus negeri lainnya.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyatakanan, penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri memang sangat rawan terjadi praktik suap lantaran proses seleksi sepenuhnya dalam kendali  pihak kampus.

Modus suap penerimaan mahasiswa baru oleh Rektor Unila ini telah mencoreng citra dunia pendidikan.  

Dunia pendidikan yang menemban fungsi melahirkan generasi antikorupsi, malah dididik sedari awal untuk halalkan cara terlarang. Bisa dibayangkan buruknya generasi yang bakal terbentuk bila  suap sudah menjadi alternatif baru guna mencari ilmu di bangku kuliah,  Mau dibawa ke mana tujuan pendidikan tinggi hari ini jika teraihnya materi  menjadi ukuran  untuk memperoleh posisi jabatan duniawi?

Sistem Kapitalisme Sekuler Sebagai Biang Keladi Kerusakan

Agaknya telah menjadi hal umum dan dianut masyarakat, ketika urusannya ingin dipermudah, harus ada jalur "orang dalam" yang membantu. Bantuan ini tentunya tidak dihargai gratis. Ada kompensasinya, berupa fulus agar jalannya mulus.

Masyarakat hari ini menilai tingginya harkat, martabat, dan derajat seseorang semata dari nilai materi. Jabatan, titel hingga kekayaan melimpah, menjadi standar pencapaian sukses seseorang. Dunia pendidikan tinggi hari ini masih diharapkan menjadi pintu masuk teraihnya "kesuksesan" tersebut.

Dunia pendidikan semakin lama kian materialistis dan komersial. Ukuran-ukuran ekonomi kian hari kian menjadi patokan keberhasilan akreditasi institusi. Jual beli ijazah, mark up nilai mahasiswa, hingga manipulasi dana penelitian, semuanya menjadi fakta kecurangan yang tidak terbantahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun