Mohon tunggu...
Ilmasafitri
Ilmasafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Maslahah dari belanja di jalan Allah: Perspektif Ekonomi Islam

16 Desember 2024   15:20 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:19 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ekonomi Islam memberikan perhatian khusus pada konsep maslahah, yang merujuk pada segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi individu dan masyarakat. Dalam konteks belanja di jalan Allah, maslahah menjadi fokus utama untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari pengeluaran yang dilakukan untuk tujuan yang baik.

Pahala:

 Mengacu pada QS. Al-Baqarah: 261, pahala sedekah dihitung minimal 700 kali lipat dari jumlah infak, atau lebih jika niat dan pelaksanaannya tulus.

Maslahat dan Berkah: mencangkup manfaat bagi diri  sendiri (spiritual dan duniawi) dan bagi anak yatim (terpenuhinya kebutuhan mereka).

Berkah dalam Kehidupan

Keberkahan Harta:

Rasulullah ï·º bersabda:

"Harta tidak akan berkurang karena sedekah, melainkan Allah akan menggantinya dengan keberkahan." (HR. Muslim).

Tabel Ringkas Simulasi:

Aspek per bulan/ per Tahun

Jumlah InfakRp200.000Rp2.400.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun