Perubahan iklim menjadi salah satu masalah serius yang dialami seluruh wilayah di dunia. Perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas industri maupun penggunaan bahan sumber daya non hayati. Di berbagai wilayah negara telah mengambil tindakan untuk mencegah buruknya perubahan iklim yang terjadi.Â
Sekitar tahun 2021, telah terjadi banyakanya dampak perubahan iklim yang mengakibatkan wilayah eropa amerika dan asia terjadi banjir besar dan kebakaran hutan hebat. Duta besar uni eropa untuk indonesia, vincent piket dalam acara pembukaan pekan diplomasi iklim yang diselenggarakan di jakarta tahun 2021 lalu, menyampaikan bahwa salah satu cara dalam memghadapi masalah tersebut dengan meminimalisir penggunaan gas karbon serta menjngkatkan proteksi terhadap biota kehidupan.Â
Piket juga menekankan kepada seluruh wilayah untuk menargetkan konsumsi emisi gas hingga 0 persen. Jika tidak dicegah mulai dari sekarang, maka akan ada masalah-masalah baru lainnya seperti adanya efek rumah kaca maupun pengikisan lapisan ozon. Seperti pengurangan konsumsi bahan bakar fosil menjadi alternatif bagi kehidupan berkelanjutan serta mempertahankan ekosistem.
 Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang konsumsi bahan bakar fosil terbanyak mencapai 86 persen yang mayoritas seluruh aktivitas menggunakan energi tersebut. Bahan bakar fosil tidak dapat dijadikan sebagai energi utama karena ketersediaannya yang terbatas dan menyebabkan perubahan bentuk lapisan bumi sehingga penting sekali untuk membuatv inovasi bahan bakar terbaharukan dengan bantuan dana APBN negara.
Selain itu, kegiatan manusia tidak lepas dari oenggunaan bahan bakar fosil yang  menjadi salah satu pemicu dari penyebab perubahan iklim sehingga kurangnya keseimbangan alam dengan manusia. Jika indonesia dapat menerapkan pengurangan bahan bakar fosil, Maka kedepannya akan berdampak baik pada negara serta dapat mewujudkan perekonomian yang hijau.Â
Beberapa negara telah melakukan tindakan green economy guna mempertahankan dan memperkaya sumber daya hayati dan non hayati. Negara seperti china, kenya, uganda dan brazil telah sukses melakukan green economy.Â
Meskipun indonesia belum termasuk dalam negara yang melakukan langkah green economy, diharapkan dapat menyusul tindakan yang telah dilakukan negara lain sebagai bentuk melestarikan serta mensyukuri segala kelimpahan sumber daya yang dimilikinya.Â
Nama : Nurlela Ilmanatus SholihahÂ
Dosen pengampu : Navirta Ayu S.EI, M.EÂ
Mata kuliah : Etika Bisnis IslamÂ
Prodi : Ekonomi Syariah IVÂ