Mohon tunggu...
ilma nafia mubarok
ilma nafia mubarok Mohon Tunggu... Apoteker - I'am Pharmacist

Si Pengembara yang sedang mencari Hikmah Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tertawa Terbahak-bahak, Boleh atau Tidak?

20 Desember 2018   10:06 Diperbarui: 20 Desember 2018   11:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boleh kita untuk bahagia, menangis, ataupun tertawa tetapi semua itu ada batasnya. Karena hal yang berlebihan itu tidak baik dan tidak diboklehkan dalam islam.

Allah telah menciptakan tertawa, sebagaimana firmannya: "Dialah dzat Allah yang menciptakan tertawa dan menangis."

Memperbanyak tertawa adalah sifat tercela sebagaimana sabda Nabi: "Demi Dzat yang diriku berada ditangan-Nya seandainya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui, niscaya kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan kalian tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati." Tsabit al Banany mengatakan, "Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian terhadap perkara akhirat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia tertawa.

Diantara keburukan-keburukan orang yang sering bercanda dan tertawa adalah sebagai berikut:

1. Hatinya menjadi mati, sebagaimana yang dikatakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Jika hati seseorang mati, maka akan berakibat buruk baginya, diantaranya; bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan suatu kemaksiatan, tidak terpengaruh hatinyadengan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan, tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allah, bertambah kecintaannya terhadap dunia dan mendahulukannya atas akhirat, tidak tenang hatinya dan selalu tidak membedakan perbuatan ma'ruf dan munkar dll.

2. Menyibukkan diri sehingga tidak mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan tidak memiliki wibawa

Imam Al-Mawardi pernah mengatakan:

....adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka, hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari melihat hal-hal yang penting. Dan orang yang banyak melakukannya, tidak akan memiliki kedudukan dan martabat.

3. Menimbulkan permusuhan secara tidak sengaja dan lain-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun