Mohon tunggu...
ilma nafia mubarok
ilma nafia mubarok Mohon Tunggu... Apoteker - I'am Pharmacist

Si Pengembara yang sedang mencari Hikmah Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menghilangkan Kemalasan

19 Agustus 2018   14:35 Diperbarui: 19 Agustus 2018   15:10 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya,, akhwatiii, didalam diri kita tentu terdapat rasa malas, namun secara tidak sadar kita memeliharanya sehingga semakin  besar dan semakin kuat. Jika kita malas, mengatasi rasa malas maka kita akan malas selamanya. Malas kita akan semakin kuat, tindakan kita akan  sedikit.

Kalau dipelihara dengan baik, si malas akan semakin membesar, persis seperti memelihara pohon yang terus kita pupuk dan binatang yang kita beri makan. Masalahnya setelah besar, si malas akan mencelakakan kita.

Rasa malas akan tumbuh pada diri kita apabila kita memberi makan pada rasa malas dengan tidak melakukan apa-apa, menunda-nunda pekerjaan, mencari aktivitas lain yang lebih nyaman, melamun dan menghayal, membatalkan tindakan yang seharusnya dilakukan, tidak mau belajar dan cepat menyerah.

Just Do It !

            Jangan memberi makan si malas, caranya adalah just do it. Lakukan saja, saat kita sadar harus melakukan sesuatu. Maka lakukan saja. Saat kita menginginkan sesuatu, maka mulailah untuk meraihnya. Saat kita punya rencana, maka mulailah menekekusinya.

Lima Detik Pertama Yang Menentukan

            Saat kita melakukan sesuatu, keputusan apakah yang akan terjadi atau tidak itu ada dibawah 5 detik. Untuk itu, sebelum si emosi negative menguasai kita, maka langsunglah bertindak. Saat kita bangun shubuh, sebelum si malas (di dukung si syaithon) akan menyuruh kita untuk tetap berbaring malah menarik selimut. Kita harus segera bangkit.

Berdo'alah Karena Malas Itu Bisa Datang Dari Syaithon

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ;

( )

"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas, pengecut dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur" (HR. Bukhori)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun