Salah satu penjual nasi goreng di Malang memiliki cara unik untuk menyajikan sepiring nasi goreng. Tidak seperti nasi goreng pada umumnya, nasi goreng kaki lima buatan Dartadi (58) menggunakan robot untuk mengaduk nasi, bumbu, saus, kecap, dan sayur hingga merata.
Dartadi ditemani istrinya, Maryam (43) sudah berjualan sejak tahun 2014. Namun Dartadi berhenti berjualan selama tiga tahun karena mengalami kecelakaan saat mengantarkan anak bungsunya mendaftar sekolah di Madura. Kecelakaan tersebut mengakibatkan tangan kirinya patah tulang.
Dartadi putus asa dan berdiam diri di rumah. Di tengah keputusasaan yang menyelimuti, ide untuk membuat mesin pengaduk nasi goreng pengganti tangan kirinya seketika muncul.
“Terus saya punya pemikiran coba-coba pake mesin aja, bagaimana caranya saya tetap bekerja. Pake mesin itu belum ketemu mesin itu seperti apa” ujar Dartadi, Selasa (12/7/2022).
Belum ada gambaran sama sekali tentang bagaimana bentuk mesin serta cara kerjanya, hanya ide yang terlintas di kepala Dartadi. Dari ide tersebut, muncul sebuah inovasi untuk berjualan nasi goreng kembali. Perlahan Dartadi mulai bangkit dari keputusasaan yang ia rasakan.
“Di rumah otak-atik tiap hari terus jadi seperti ini, tapi belum sempurna. Butuh sempurna kira-kira satu tahun setengah. Bongkar pasang disini itu pokoknya sekitar enam bulan, pulang jam satu malem dari jam tiga sore bikin lagi ndak sukses, bikin lagi ndak sukses. Selama enam bulan hampir putus asa lagi. Karena tidak mungkin terjadi lah ibaratnya” ungkapnya sambil membuat nasi goreng.
Semangat juang Dartadi membuat haru dan kagum para pendengar ceritanya. Dengan keterbatasan, ia berjuang bangkit kembali demi kewajiban sebagai sosok ayah yang menghidupi ketiga anaknya. Bagi Dartadi usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Berkali-kali percobaan mesinnya gagal, namun ia tetap berusaha mencoba lagi.
“Ya karena kewajiban, tuntutan, dan tanggung jawab” tegasnya.
Saat uji coba Dartadi pernah mendapat hinaan pemalas dan terlalu banyak tingkah dari seseorang, namun Dartadi menanggapinya dengan tetap ramah dan tidak sakit hati. Hingga suatu saat ketika Dartadi viral, orang yang menghina Dartadi meminta maaf karena baru mengetahui kondisi tangan Dartadi yang sebenarnya. Uji coba juga pernah mengakibatkan lima porsi nasi goreng berhamburan terbuang sia-sia karena tangan baja robot pengaduk nasi goreng belum berfungsi sempurna.
“Pertama uji coba itu, orang ngomong oh sampean iki kakean polah lek, sampean iku males. Saya jawab ya gapapa mas alhamdulillah. Ya terus taunya dari viral itu, orangnya minta maaf. Ya namanya juga orang nggak tau”
Hingga akhirnya pada tahun 2021 baja robot pengaduk nasi goreng siap digunakan untuk berjualan. Dartadi berjualan kembali dengan robot pengaduk bertenaga dinamo yang digantung di atas wajan panasnya. Ia berjualan di ujung pertigaan Jalan Muharto Gang 5 B Kota Malang. Di pinggir jalan dengan gerobak merah muda yang warnanya mulai pudar di depan toko sembako, Dartadi siap memanjakan lidah pembeli dengan mesin robot unik buatannya.
Usaha Dartadi membuat robot pengaduk nasi goreng tidak sia-sia, pembeli sangat menyukai nasi goreng buatannya. Walau bumbu diaduk menggunakan robot, namun rasa yang dihasilkan sama lezatnya bahkan bumbu teraduk dengan rata.