Mohon tunggu...
Ilma amalia
Ilma amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa Universitas Airlangga yang berminat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan topik edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kenakalan Remaja di Indonesia serta Solusi Mengatasinya

27 Mei 2023   02:10 Diperbarui: 27 Mei 2023   02:11 2420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran dan posisi yang penting. Remaja merupakan harapan masa depan bangsa. Maju atau mundurnya bangsa dan Negara ada di pundak mereka. Jika generasi bangsa maju maka majulah Negara, tetapi kalau meraka bobrok, mundur, dan loyo, maka mundurlah Negara.

Akan tetapi saat ini sering ditemukan kenakalan remaja baik yang ringan maupun berat. Kenakalan remaja kategori ringan misalnya telat masuk sekolah, bolos sekolah atau membangkang terhadap nasihat guru. Sedangkan kategori kenakalan remaja berat itu seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, hubungan seks di usia dini, penjambretan, atau pun kekerasan yang dilakukan remaja.

Di tahun 2023 ini terdapat beberapa kasus kenakalan remaja seperti Perang Sarung yang dilakukan oleh 7 remaja di Gunungkidul, Jogjakarta, dan 72 Remaja yang hendak tawuran di Tangerang, serta Klitih tau aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh remaja di Jogjakarta.

Ada faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan kenakalan remaja. Faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Faktor eksternal meliputi kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang.

Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek.

Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain, kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan, motivasi dari keluarga, guru, dan teman sebaya, menyalurkan energinya dengan kegiatan positif, serta pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

Dengan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengakibatkan kenkalan remaja tersebut para generasi penerus bangsa akan memiliki kemapuan potensial yang bisa diolah menjadi kemampuan aktual. Selain itu juga memiliki potensi kecerdasan intelektual, emosi dan sosial, berbahasa, dan kecerdasan seni yang bisa diolah menjadi kecerdasan aktual yang dapat membawa mereka kepada prestasi yang tinggi dan kesuksesan. Mereka juga akan memiliki potensi moral yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi moral yang positif sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara yang baik dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, remaja sebagai generasi penerus harus diselamatkan melalui pendidikan nilai moral. Sehingga harkat dan martabat bangsa bisa terangkat. Kualitas hidup meningkat, dan kesejahteraan serta kenyamanan pun bisa didapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun