Mohon tunggu...
mila murniati
mila murniati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

“Nggahi Rawi Pahu”

7 Mei 2016   16:49 Diperbarui: 7 Mei 2016   16:54 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Disetiap daerah memiliki motto atau semboyan daerah  masing-masing, dimana kata “Nggahi Rawi Pahu”  ini juga merupakan ciri khas orang Dompu yang sudah dijadikan sebagai semboyan daerahnya sejak jaman dulu. Nggahi rawi pahu merupakan falsafah daerah yang diciptakan oleh orang-orang Dompu dulu, yang sampai sekarang Kata Nggahi Rawi Pahu dibumikan oleh Masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Dompu itu sendiri sebagai ciri khas Daerahnya. Diamana kata tersebut memiliki makna yang sangat dalam bila kita mengkajinya.

Kata nggahi rawi pahu ini merupakan motto dari Masyarakat Dompu, dimana kalau kita mengkaji kata tersebut akan menimbulkan makna yang sangat dalam, dari adanya motto tersebut juga diharapkan kepada Masyarakat Dompu mereka diusahakan membicarakan atau melakukan suatu perbuatan dan dimana perbuatan tersebut harus diwujudkan, jadi tidak hanya asal berbicara saja seperti istilah yang sekrang ini.

Arti kata Nggahi Rawi Pahu ini yang sebenarnya adalah pertama(nggahi). Nggahi yang artinya bilang/mengatakansesuatu apa yang dipkirkan dan apa yang dilihat yang keluar dari mulut seseorang. Kedua,rawi kata yang artinya “perbuatan/sikap” yang hasil dari apa yang mereka katakana terus yang dapat diaplikasikan langsung melalui sikap dan perbuatan seseorang. Dan yang ketiga,pahu kata pahu yang maknanya “bentuk/wujud” atau bukti nyata dari apa yang dikatakan/bicarakandan langsung dilakukan dengan sikap/perbuatan, sehingga tidak sia-sia apa yang mereka katakana dihadapan orang lain.(1)

Jadi Masyarakat Dompu harus berpegang teguh sama motto daerahnya tersebut diamanapun mereka berada baik berada didalam daerahnya sendiri maupun diluar daerahnya mereka harus menajalankannya. Dalam berbicarapun harus sesuai dengan kenyataanya agar orang lain tidak menggap remeh terhadap apa yang kita bicarakan.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun