Analisis Masalah Sosial dan Politik dalam Kacamata Sistem Komunikasi Indonesia

Sudah genap dua tahun Indonesia dilanda virus Corona sejak kasus pertama positif. virus Corona yang mudah menyebar dan memiliki efek buruk pada kesehatan menyebabkan krisis mobilitas pada seluruh masyarakat Indonesia dan berpengaruh tidak hanya pada kesehatan tetapi juga disektor lainnya seperti ekonomi dan politik.

Dalam situasi kasus virus Corona di Indonesia, terdapat masalah lainnya yang didasari oleh kondisi pandemi ini. Seperti yang akan di angkat oleh penulis adalah bagaimana situasi pandemi, yang berimbas pada ekonomi masyarakat (masalah sosial) dan kaum elite politik yang memanfaatkan situasi dalam kondisi kesehatan dan ekonomi yang anjlok (masalah politik). Berdasarkan masalah-masalah yang di hadapi Indonesia, bagaimana berita itu sendiri dapat dikonsumsi oleh masyarakat, bagaimana pemberitaan yang diberikan oleh media Indonesia?, Bagaimana respon masyarakat terhadap berita yang ditampilkan?, dan masih banyak pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana sistem komunikasi yang ada di Indonesia dalam berkomunikasi berupa penyampaian informasi kepada masyarakat agar mengetahui apa yang sedang terjadi, dalam analisis sistem komunikasi Indonesia.

Berdasarkan analisis penulis dalam kasus panggung politik 2024 di balik penanganan Covid-19, dilihat bahwa calon-calon presiden yang digadang-gadangkan menjadi kandidat pilpres 2024 mulai membuat reputasi dan mulai melakukan pendekatan kepada masyarakat, misalnya dengan mulai memasang baliho, melakukan pendekatan dengan masyarakat dengan memberikan bantuan berupa sembako ataupun uang yang embel-embelnya bantuan covid-19, tetapi tanpa disadari itu adalah money politic, yang secara tidak langsung dilakukan agar membentuk image dan reputasi baik dimata masyarakat agar nantinya masyarakat mau memilih saat pemilu berlangsung.

Contoh kasus tersebut adalah salah satu masalah sosial dan politik yang berjalan beriringan di Indonesia. Sesuai tujuan awal, yaitu menganalisis bagaimana sistem komunikasi di Indonesia dalam memberikan informasi kepada masyarakat maka penulis lebih berfokus pada sistem komunikasi yang ditampilkan dalam memberitakan suatu kasus ketimbang isi kasus itu sendiri.

Dari contoh kasus yang sudah dibahas, dianalis bahwa media komunikasi di Indonesia sangat variatif ragam nya dan mengikuti perkembangan jaman. Dalam memberikan informasi suatu kasus yang sedang terjadi, semua media berlomba-lomba menjadikan suatu kasus tertentu menjadi material berita, misalnya bagaimana salah satu stasiun televisi memberitakan berita panggung politik 2024 di era pandemi covid-19, stasiun televisi itu dengan jelas memberikan informasi kepada khalayak yang menyaksikan, bahwa banyak sekali oknum yang memanfaatkan situasi menjadi ladang untuk mendapatkan hati masyarakat Indonesia. Dalam hal itu media berperan sebagai sarana informasi dan sarana edukasi bagi masyarakat, dimana agar masyarakat tau hal yang sedang terjadi dan penting untuk diketahui.

Dalam sistem komunikasi Indonesia, suatu peristiwa akan menjadi berharga sebagai material berita yang akan ditayangkan, bahkan sampai ke media konvensional seperti radio dan koran yang sudah sepi peminatnya. Dalam pemberitaan nya sendiri media di Indonesia sangat cepat dalam memberikan informasi, bahkan dalam hitungan menit berita yang terjadi di daerah tertentu dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam penyebaran luasan informasi, banyak sekali stasiun tv yang besar, membuka jalan pintas agar masyarakat dapat mendapatkan informasi melalui telepon pintar, misalnya dengan mempublikasikan beritanya di website dan platform lainnya seperti YouTube, Twitter, Instagram, tiktok, dll.

Dengan perkembangan jaman yang terus berkembang, maka sistem komunikasi di Indonesia turut maju pula dalam memberikan informasi kepada orang lain melalui media yang berkualitas, misalnya media massa yang mulai melebarkan sayap dengan memberikan informasi di media sosial (new media / online media), mengingat semua orang sudah sangat jarang mengkonsumsi media massa seperti televisi atau radio, dan lebih suka menggunakan ponsel pintar karena dapat mengakses seluruh informasi hanya dengan satu tangan. Tetapi dengan adanya peralihan itu, masyarakat harus lebih pintar memfilter informasi yang valid atau berupa hoax, karena informasi yang didapatkan di internet bisa saja dipublikasi oleh siapapun, bahkan dapat mempublikasikan informasi yang tidak benar melaui media sosial.