Berbicara tentang Suporter di Indonesia tepatnya di Surabaya tidak akan pernah ada habisnya. Sebab di Kota Pahlawan itu sendiri memiliki supporter dengan basis yang besar yaitu Bonek Mania. Selain di Surabaya di kota-kota lain pun juga sama memiliki supporter untuk mendukung tim kebanggaannya ketika berlaga seperti The Jakmania yang mendukung tim Persija Jakarta, Slemania dan Brigata Curva Sud yang mendukung tim PSS Sleman, dan Bobotoh yang mendukung tim Persib Bandung. Akan tetapi, beberapa Sekolah SMA atau SMK di Surabaya juga memiliki supporter untuk mendukung tim olahraga (Basket, Futsal, Voly, dsb) Sekolahnya ketika berlaga. Kata Nribun sudah menjadi kata yang tidak asing bagi pelajar sebab hal ini juga menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi pelajar SMA ketika sekolah mereka akan berlaga. Dalam dunia per-suporteran mereka lebih terkoordinasi dengan membentuk organisasi koordinator supporter sekolah masing-masing. Disitulah mereka juga mengembangkan ide-ide untuk menunjukan loyalitas mereka atau kecintaan mereka terhadap timnya dengan cara menunjukan aksi koreografi dalam bentuk mozaik ataupun gambar. Tidak hanya itu mereka juga mendukung dengan nyanyian chant-chant dengan diiringi alat perkusi seperti Snare dan Bass Drum. Hal yang menarik dari supporter sekolah adalah mereka kadang dianggap sebagai berandalan sekolah atau anak-anak yang nakal akan tetapi dibalik semua itu mereka dapat membanggakan sekolah melalui dunia supporter, karena semakin supporter itu terkenal pasti sekolahnya menjadi sorotan juga. Jadi tak heran beberapa pelajar SMP yang akan masuk SMA memilih sekolah SMA yang memiiki basis supporter yang besar.Â
Suporter memiliki definisi sebagai kelompok atau golongan yang mendukung dan memberikan semangat suatu Tim Olahraga melalui nyanyian chant, atraksi koreografi, ataupun membakar semangat melalui flare dan smokebomb atas dasar rasa kebanggaan. Tidak hanya mendukung tim di Stadion, tetapi juga melalui media sosial dan berbagai kegiatan komunitas. Suporter juga memiliki berbagai gaya atau kultur yang berbeda-beda seperti Mania, Casual, Ultras, dan Tifosi.
      Ultras merupakan kelompok supporter yang terkenal karena dedikasi dan fanatisme tinggi, mereka seringkali terorganisir dengan baik, memiliki nyanyian chant, koreografi, dan bendera khusus. Ciri khas mereka yaitu pakaian serba hitam-hitam dan tertutup karena mereka memiliki slogan "No Face No Name" atau Tanpa Wajah Tanpa Nama.
      Casuals merupakan supporter yang lebih fokus pada fashion dan gaya hidup, serta mereka memiliki kecenderungan untuk tidak mengenakan atribut tim/klub saat mendukung tim. Secara sadar kendati pada hakikatnya mereka juga berasal dari kelas pekerja.
      Mania merupakan sub-kultur supporter sepakbola yang secara organisasi amat erat hubungannya dengan klub. Dalam mendukung tim kebanggan mereka akan menggunakan jersey atau kaus dengan warna kebesaran klub.
      Tifosi dalah kelompok supporter yang didominasi oleh keluarga kecil bersama anak mereka atau kadang juga sekelompok wanita. Mereka dating ke stadion dengan menggunakan pernak-pernik klub, termasuk jersey, topi, dan syal.
      Di era digital, supporter juga menggunakan media sosial untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan mengorganisir kegiatan. Platform seperti Instagram, Twitter (X), dan Facebook menjadi ruang penting bagi supporter untuk mengekspresikan dukungan dan kritik mereka. Beberapa supporter sekolah SMA di Surabaya menjadi sorotan media supporter dunia yaitu Ultras World. Melalui platform Instagram dan Twitternya Ultras World mengunggah postingan supporter sekolah SMA Surabaya ketika menunjukan sebuah aksi Koreografi dalam pertandingan. Beberapa  supporter tersebut adalah Songomania yang merupakan dari SMAN 9 Surabaya, Nineteen mania dari SMAN 19 Surabaya, dan beberapa bulan yang lalu adalah Bhonersmania dari SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Hal ini menjadi suatu kebanggaan bahwa usaha dan kerja keras mereka telah dilihat oleh seluruh dunia dan menjadikan sebuah motivasi bagi supporter yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H