Siang yang begitu cerah dengan sebuah teman 'kecil'-ku si cangkir kopi yang masih panas, aku tepatnya jari-jariku menari-nari diatas keyboard laptopku tak jelas koregrafer apa yang telah dibuatnya yang jelas ia hanya menari berlatarkan jejaring sosial fesbuk, kegalauan yang kali ini dan untuk kesekian kalinya menjadi konsep tariannya, itu terlihat dari latar belakangnya yang bertuliskan keputusasaan.
Rasanya tugas memang berat semakin hari tantangan semakin sering berkunjung, tak tahu apa yang harus diperbuat bahkan apakah harus merasa senang atau sebaliknya, disaat sebentar lagi akan merasakan rasanya menjadi 'calon pengangguran' disaat itu pula misi demi misi yang dijalani begitu berat.
Makalah ataupun presentasi erat kaitannya dengan mahasiswa mustahil ada yang dari mereka tidak mengerti dengan bahkan efek-efek dari slide ke slide atau mungkin menambahkan lagu didalam file tersebut. Semua sekarang bisa dilakukan terlebih ini zaman modern yang kalau dulu punya laptop hanya hitungan jari sekarang yang tidak punyalah yang hanya bisa dihitung jari. Tapi itu hanyalah contoh tugas sekaligus sarapan sehari-hari mahasiswa dalam menghadapi perkuliahan.
Penelitian, satu hal yang masih tergolong asing di dalam otak ini, hampir tak ada yang mengenalinya ketika Ia datang terlebih dengan senjatanya yang bernama 'metodologi' lantas bagaimana aku memulai berbicara dengan dia, dia sebenarnya paham dengan sepakbola atau bahkan yang lagi ngetren sekarang seperti berita pembegalan dan sebagainya tapi runtutan bicaranya yang dirasa terlalu berstruktur dan harus terkait teori tertentu itu yang membuatnya merasa membingungkan.
"Pertamanya akan sulit melakukan sesuatu termasuk penelitian bahkan skripsi ataupun tesis, tapi saya jamin sekalinya kalian lakukan kalian akan lupa bagaimana itu bisa terjadi"
Tapi mereka bilang hadapilah, apapun yang nanti kau bicarakan atau mungkin kau lakukan kepadanya mungkin sedikit demi sedikit akan nyambung, perlahan ku coba dan memang benar, sulit sekali untuk bisa berbicara dengan si 'penelitian' ini tetapi kata beberapa orang yang sudah pernah mereka justru akan lupa dengan apa yang dibicarakan.
Tetapi ada sebuah kalimat dari salah satu dosen yang waktu itu sedikit memberi motivasi ketika para mahasiswanya menemukan kebuntuan, dari kalimat itu lah baru saya mulai berfikir untuk tetap terus menjalani saja hubunganku dengan si "penelitian" ini, syukur-syukur hubungan kita langgeng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H