Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Musyafa
Muhammad Ilham Musyafa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Yang kenal bilang extrovert, yang ga kenal bilang introvert, yang deket bilang gila

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Proposal Kehidupan Sebelum Kepala Tiga

25 Maret 2015   23:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sempat dari beberapa kawan disini sudah pernah melihat video pendek yang mengisahkan seseorang dengan 100 keinginannya, dimana dari mulai dia duduk di bangku sekolah di Indonesia satu persatu keinginan-keinginan tersebut ia coret karena sudah memenuhi target hingga akhirnya kepada keinginannya yang ke 100 yaitu berkuliah di Jepang dan belum puas sampai situ dia terus menambah dan menambah menjadi 101, 102 dan seterusnya.

Kisah inspiratif memang yang perlu dicontoh tapi sulit terutama bagi saya sendiri untuk menerapkannya yang sudah terlanjur pesimis diawal, hanya beberapa tujuan jangka pendeklah yang mungkin bisa dilakukan, sekarang saya berusia 20 tahun masih menjadi mahasiswa ingusan, mahasiswa memang tapi ingusan belum bisa dikatakan menjadi agent of change yang outputnya jelas tetapi hanya sebatas konseptor-konseptor atau orang yang berteriak jauh diluar sana.

sekitar 1 dasawarsa lagi saya menginjak usia kepala tiga, tidak terasa memang, 10 tahun yang lalu pun saya demikian, saya berfikir di usia 20 nanti sudah dewasa sedemikian rupa, nyatanya hanya berbeda sekian derajat, entahlah apa yang terjadi di 10 tahun kemudian yang jelas saya punya beberapa target.

1. Langkah matang untuk memiliki pekerjaan

Target yang cukup realistis saya rasa, ketika memang pekerjaan menjadi sebuah akar untuk masa depan nanti yang akan membawa kepada kemandirian, menurut saya lebih baik jika mendapat perkerjaan ideal pada usia sebelum 30 tahun mengingat selama beberapa tahun belakang sudah mempunyai banyak jaringan.

2. Mewariskan ilmu untuk para 'Junior'

Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang berguna terhadap sesama, tidakkah seharusnya ketika menjadi gelas membawa airnya sendiri-sendiri tetapi jadilah poci atau teko yang menuangkannya kepada yang lebih kecil sehingga akan bermanfaat nantinya

3. Investasi

Dalam hal apapun, entah itu kesehatan, keuangan atau hal lain sebagainya, saya sering kali mendengar tidak harus mencapai usia 40 atau 50 bahkan di usia 30 tahun belakangan ini lebih sering terkena penyakit sehingga olahraga dan sebagainya bisa sangat diperlukan jika menginjak usia tersebut. Begitupun dengan keuangan yang memang sudah jelas akan diperuntukan untuk masa depan tentunya.

4. Kembali ke bangku sekolah, kenapa tidak?

Yang dimaksud bukan berati harus mengulang lagi dari sarjana hehe tapi melanjutkan dari apa yang didapat ketika sarjana tersebut, entah itu magister atau mengikuti program pelatihan khusus, apapun itu yang jelas tak ada salahnya jika kita menimba ilmu lebih dalam lagi toh tidak ada batasan waktu dan usia kan untuk mencari ilmu, bahkan guru dari guru kita pun masih perlu belajar apalagi kita sebagai muridnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun