Â
POGUNO AWAL CERITA DESA
Poguno asli desa sungging dipekirakan lahir tahun 1750-1779 mempunyai anak bernama Tosuro & Suro Sawit, istri poguno tidak diketahui minimnya informasi. Lahir di Hindia Belanda mengalami masa-masa penjajahan. Tetapi dilihat dari cerita dari orang tua, Â Poguno mempunyai karisma yang membawa anak dan cucu nya menjadi tokoh masyarakat.
Kemungkinan Poguno ini masih mempunyai darah bangsawan jawa dari bukti dari keturunan menjadi seseorang, dan juga dilihat history Tosuro dan Suro Sawit adalah tokoh penting di desa mempunyai tanah yang cukup luas dan juga menjadi tokoh masyarakat walapun di desa sungging dulunya masih Abangan atau bisa diartikan Islam KTP.Â
Perubahan besar besaran adalah dari anak Tosuro yang bernama Kasuri Soedirno yang dulu masih memegang kepercayaan Hindu semacam Kopi ditaruh diruangan dan tidak boleh diminum, diibaratkan leluhur yang meminum sejenis sesajen dan masih banyak lagi.Â
Sebelum mengenal bapak saya, Subandi sebagai mantun Kasuri Soedirno dikenalkan lebih dalam agama islam dan diajak selalu ke masjid dan Jumatan. Cerita bapak waktu saya bertanya mengenai sumber dari kakek Kasuri Soedirno. (Subandi 2013)
Sejarah kakek saya Kasuri Soedirno yang selalu memakai singel atau ikat kepala dan bapaknya Tosuro juga menggunakan singel setiap hari dan kemungkinan Poguno mengalami serupa dan lebih berkarisma mengenai adat istiadat yang memegang marga jawa.Â
Namun batu nisan Poguno tidak diketahui dari keluarga kemungkinan batu nisan yang dulu tidak dirawat dan termakan zaman, cerita cerita dari nenek masripah yang menceritakan adanya nama Poguno adalah bapak dari Tosuro  dan ada cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H