Mohon tunggu...
Ilham Try Octavian
Ilham Try Octavian Mohon Tunggu... Seniman - saya

bisa semangat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wajah dari Tosuro Sungging

28 Juli 2022   00:20 Diperbarui: 28 Juli 2022   00:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wajah dari sungging vespa/dok pribadi

                                                                                               



                                                                                              

Tosuro orang yang tegas lahir di desa sungging, pemuda yang gagah berani dengan kebiasaan yang candu nyeret / rokok, Tosuro diperkirakan lahir tahun 1840-1850 bapak nya orang terpandang di desanya. 

Mempunyai adik bernma Suro Sawit mimim informasi diketahui beberapa anak dari Poguno. Tosuro meningkah dengan Katirah dikaruniai anak 3 saudara yang pertama Kasmirah kedua Kasoeri Soedirno yang ketiga bernama Sipah meninggal waktu masih kecil.

Kebiasan Tosuro dengan candu  nyeret memakai single dikepala yang di bawa kemana-mana, biasanya bilang “ Rah Katirahhhh tukokno nyeret dengan suara kencang dan tegas’’ itu saya mendapat cerita itu dari kedua pak dhe saya Dhebas dan Dherip. Waktu itu nenek saya masripah yang menceritakan sejarah dari buyut saya Tosuro kebiasannya dengan candu rokok yng setiap pagi Katirah yang menyiapkan semuanya keperluan Tosuro.

Cerita menarik dari orang tua atau sesepuh, ini saya dapat dari pak dhe Derip yang dulu di ceritain dari nenek Masripah.  Kedua saudara Tosuro dan Suro Sawit dulunya bertengkar masalahnya belum dimengerti antara saudaranya. Pernah ada acara menyembelih kerbau tetapi antara keduanya tidak saling sapa. Tosuro orang terpandang dan kaya namun Suro Sawit keter balikan. Tetapi masa itu berubah setelah anak dari Tosuro, Kasmudi meningkah dengan Masripah, Masripah di usia 23 tahun mendamaikan masalah antara saudara tersebut. Setiap ada hajatan Masripah selalu memberikan berkat/nasi ke tempat Suro Sawit. “ Mantu kok pinter e ngene ya “ itu cerita dari nenek saya Masripah melalui pak Dherip. Setelah lambat laun akhirnya keluarga bersatu kembali Tosuro dan Suro Sawit mau berbicara dan setiap malam hari selalu begadang sambil di temenin kopi dan nyeret atau rokok. (2022)

Adik dari Tosuro Suro sawit ini ada sejarah yang tersimpan saya tau dari Dherip ternyata tanah yang di tempati Ibu saya dan Edy ini dulunya milik Suro Sawit dan dijual kepada nenek saya Masripah. Sejarah dari masa lalu tertulis di batu nisan Tosuro meninggal tahun 1943 belum diketahui masalah kematian. Masih keras Indonesia belum merdeka hidup di Negara Hindia Belanda Tosuro adalah pemuda yang tegas namun pengalaman yang  belum diketahui terhadap cerita-cerita nya. Diartikan sebagai tokoh masyarakat yang Berjaya di masa nya seperti bapak dan anak nya yang menjadi tokoh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun