PEMUDA DI ZAMAN ADALAH KATIRAH
Katirah lahir di desa lahar dawe sebagai gadis dari 5 saudara, pertama Sumirah, Katirah, Kunawi Pa’ane Kahono, Nowijoyo, Katirah nomer 2 dari 5 saudara, dipekirakan lahir di tahun 1874-1880.
Nama katirah bisa di artikan di google “ Katirah, Ia cenderung memiliki rahasia dan pemalu, walaupun ia seorang yang kuat sekaligus emosional. Ia percaya diri dan mengendalikan situasi. Orang ini gemar melakukan sesuatu yang bermakna dalam hidup dan sangat penyayang kepada orang-orang dekatnya”
Beliau meningkah dengan Tosuro dikaruniai 3 orang anak yang pertama permpuan kedua bernama Kasuri Soedirno dan yang terakhir Piah meninggal sejak kecil. Beliau meninggal dunia tahun 1967 sabtu wage dikarenakan penyakit tua di usia 90 lebih.
Keseharian berjualan dan berkebun momong cucu. Beliau baik hati dari cerita cerita cucu nya yang masih, mempunyai history termasuk ibu saya yang pernah wkatu kecil masih SD, ibu saya dan adik nya Sutarni mengajak Katirah ke Sungai dan Mencari belalang dan ikan.
Jarak dari rumah dekat apa lagi katirah di usia sepuh yang senang bersama kedua cucu nya.
Cerita menarik dari pak dhe Debas dulu waktu kecil beliau selalu dikasih susu dari mbahnya katanya beliau mentil/mengenyot susu walapun tidak ada air nya sambil tertawa pak dhe saya bercerita.
Ibu nya waktu itu jualan jadi cucu nya dirawat sama Katirah. Menariknya lagi cerita ini dari kejadian langsung dari pak dhe saya kalo suaminya Tosuro meminta sejenis rokok bilang “ rah katirah tukok no once nyeret bendino.. kata cerita pak dhe saya belaiu di dongeng waktu kecil.
Pengalaman di masa lalu mempunyai arti yang dalam dari cerita-cerita orang tua memiliki perasaan hebat, mendidik anak dan cucu sehingga mengalami perubahan kehidupan.
Turun temurun seperti Katirah yang dari kecil memiliki jiwa hebat pastinya. Walapun menyenangkan cucu nya yang ikut di sungai diajak mencari ikan dan bermaian, memberikan air susu nya walapun bukan ibu justru neneknya.
Kasih sayang yang melebihi mana pun taat kepada suami. Beliau orang hebat yang menjadikan pelukan rasa nyaman terhadap keluarga tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H