Mohon tunggu...
Ilham syarifuddin Muhammad
Ilham syarifuddin Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih belum mempunyai pencapaian apapun

Hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Peninggalan Sejarah Candi Sumberawan yang Asri

22 September 2023   20:04 Diperbarui: 22 September 2023   20:16 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi: Foto Pribadi)

Candi Sumberawan merupakan salah satu destinasi wisata yang berlokasi di Dusun Sumberawan, Desa Tuyumarto, Kec. Singosari, Kab. Malang, Povinsi Jawa Timur. Tidak hanya destinasi wisata saja Candi Sumberawan merupakan salah satu bukti peninggalan candi bercorak Budha Kerajaan Singosari. Wisatawan dapat melihat beberapa artefak dan juga Candi secara langsung dengan dipandu oleh penjaga Candi Singosari.

Awal mula Candi Sumberawan menurut jurukunci penjaga Candi Sumberawan didirikan sekitar abad XIV M yang dulunya Candi Sumberawan bernama Kasurangganan yang artinya taman bidadari atau taman surga nimfa yaitu merupakan tempat yang pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 M ketika pergi ke Singosari. Bangunan suci ini tidak memiliki ukiran atau hiasan dan juga juga tidak terdapat tangga sebagai akses naik untuk melihat bagian puncak candi yang sudah rusak. Candi ini dari bagian kaki candi, stupa dan bagian atas candi dari batu Endesit.

Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Pada tahun 1935 diadakan kunjungan oleh Dinas Purbakala pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 diadakan pada bagian kaki candi, sedangkan  sisanya direkontruksi secara darurat. Candi merupakan satu-satunya stupa yang ada di jawa timur. Batur candi berbentuk berdenah bujur sangkar, tidak memiliki akses tangga naik polos dan relief. Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa. Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya. Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma (bunga teratai merah), sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang. 

Karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali. Diduga dulu pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali. Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasanya digunakan untuk menyimpan reliek (benda - benda suci) Jadi, hanya bentuk luarnya saja yang berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa yang sesungguhnya. Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikannya untuk pemujaan.

(Dokumentasi: Foto Pribadi)
(Dokumentasi: Foto Pribadi)

Di sekitar candi pun terdapat beberapa artefak diantara lain batu infinis yang belum sempurna dibangun oleh para terdahulu dan ada juga beberapa artefak sejenis batu yang berada didekat batu unfinis. Candi ini tidak terdapat keistemawaan pada ukiran yang ada pada Candi Sumberawan. Pada pintu masuk terdapat dua patung buatan sebelum kita memasuki area candi.

(Dokumentasi: Foto Pribadi)
(Dokumentasi: Foto Pribadi)

(Dokumentasi: Foto Pribadi)
(Dokumentasi: Foto Pribadi)

Di sekitar candi juga terdapat sumber yang biasanya yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk mandi dikarenakan air dari sumber tersebut tergolong jernih dan sangat segar. Dan juga terdapat destinasi wisata yang biasa digunakan oleh wisatawan lokal untuk berkemah. Candi ini dapat diakses oleh pengunjung dengan sangat terjangkau dengan tarif  Rp.7000,00 untuk tiket masuk dan biaya parkir. Candi ini buka pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Pemeliharaan pada candi sendiri dikelola oleh 2 jurukunci dan perawatannya sendiri dengan menggunakan 2 metode yaitu metode basah dan juga mekanis kering dan pembersihan pada candi dilakukan 3 hari sekali. Dan juga melakukan konservasi menggunakan bahan kimia dan mengundang tim khusus untuk melakukan pembersihan pada candi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun