Mohon tunggu...
ilhamsyah irawan
ilhamsyah irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Singaperbangsa Karawang

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Pengaruh Aktivis Digital dalam Media Sosial?

15 Mei 2022   00:25 Diperbarui: 15 Mei 2022   00:28 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

apa itu aktivis digital? 

Jika membicarakan tentang aktivisme digital, kita harus membahas terlebih dahulu apa aktivisme itu sendiri. Aktivisme mengakar dari kata "aktif "yang berarti melakukan kegiatan entah untuk kepentingan diri sendiri atau kepentingan masyarakat. Aktivisme sendiri memiliki makna yang luas bisa terlibat dalampergerakan, berpartisipasi pada suatu kejadian, pemogokan, sesuatu yangmelibatkan usaha, sampai sesuatu yang menyebabkan perubahan. 

Aktivisme online terdiri dari tiga tugas utama yaitu advokasi, mobilisasi, dan reaksi. Contoh dari kegiatan aktivisme online yaitu pemberian edukasi lewat unggahan Instagram, penyebaran brosur awareness melalui Facebook, atau penyebaran tagar dukungan melalui Twitter. Aktivisme online dapat memberikan dampak positif seperti penyebaran informasi secara cepat dan tepat tanpa harus mengadakan kegiatan secara langsung, menjalin komunikasi dengan institusi atau lembaga lain, serta menghemat biaya dan pengeluaran. Kegiatan aktivisme online juga memungkinkan terjadinya pertukaran opini secara langsung antara aktivis atau influencer dan audiens.

Hal tersebut cenderung jarang terjadi ketika aktivisme dilakukan secara offline. Di ruang-ruang keseharian, jarang ada segmen di mana setiap orang bisa memberikan opini mereka. Meskipun ada, belum tentu orang-orang memiliki kesempatan sehingga harus ada event tertentu untuk menyuarakan pendapat. Acara tertentu yang mengumpulkan banyak orang tersebut membuat aktivisme offline lebih terasa full of vibes. Namun, tentunya ada budget yang harus dianggarkan dan administrasi yang harus diurus. Sementara itu, aktivisme online memiliki banyak media gratis yang bisa digunakan misalnya unggahan media sosial, siaran langsung, dan podcast. Meskipun kegiatan aktivisme offline dan online hanya berbeda media, aktivisme online lebih accessible untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun