Mohon tunggu...
Ilhamsyah Chaidir
Ilhamsyah Chaidir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia sederhana yang punya tekad kuat untuk menuangkan kata-kata

Jelma nyata usaha ialah karya

Selanjutnya

Tutup

Life Hack

Tuntaskan Drama atau Konflik tanpa Pusing Lewat Mindful Listening

22 Desember 2021   14:41 Diperbarui: 23 Desember 2021   00:12 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus juga mindful listening ini membantu kita buat menyusun kata yang tepat dan enggak bikin nyakitin hati sehingga drama atau konflik terselesaikan dengan baik. 

Lebih dalam lagi, mindful listening ini juga membantu kita untuk melihat sejauh mana kita sudah menjadi orang yang positif atau bahkan negatif dalam menghadapi drama atau konflik serta langkah apa yang tepat untuk menyelesaikan drama.

 Sebagai contoh, kalau kita lagi ada masalah dalam hubungan pertemanan atau keluarga dan kita nerapin mindful listening nih, kita jadi tau apa yang bakal kita omongin dan kita sampaikan karena kita sudah tau apa saja poin atau inti dari drama atau konflik itu secara detail sehingga drama atau konflik cepat selesai.

Terus, gimana sih cara menerapkan mindful listening ini?

Pastikan diri sendiri nyaman

Dalam mindful listening kita sebagai orang yang mendengarkan harus banget merasa nyaman dengan keadaan diri kita, yaitu kita harus atur emosional dan hal-hal yang memicu ketidaknyaman dalam diri kita agar proses mindful listening kita enggak sia-sia. Terus juga kita harus pastikan lingkungan sekitar mendukung kayak enggak berisik, atau terlalu banyak orang yang bisa menghambat kita buat memahami pesan dari lawan bicara kita. 

Mendengarkan dengan komitmen untuk tidak menghakimi dan berkomentar jika dibutuhkan

Biar lawan bicara kita merasa dihargai dan puas dengan apa yang mereka cerita kepada kita, kita tidak boleh menghakimi apa yang mereka cerita hanya karena subjektivitas kita saja. Dalam hal ini kita harus menjadi pribadi yang netral dan mendengarkan sebaik mungkin biar lawan bicara kita merasa ditemani. Terus juga kita enggak boleh berkomentar jika tidak dibutuhkan atau diminta, tetapi jika memang kita mau berkomentar lebih baik kita minta izin dulu, sembari bilang kayak gini “Sebelumnya aku boleh komentar atau ngasih saran enggak?”

Menyampaikan respons dengan sejujur mungkin

Jika lawan bicara kita selama pembicaraan terhadap kurang tepat atau kesalahan yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain, kita sebagai pelaku mindful listening harus memberitahu hal yang benar dengan kata-kata yang tentunya tidak menyakitkan. Hal itu harus dilakukan supaya hal-hal buruk di kemudian hari tidak terjadi. Menyampaikan respons juga dilakukan sebagai bentuk untuk kita menanggapi pesan yang terlalu kompleks yang sering banget terjadi dalam mindful listening (Wood, 2010). 

Tiga cara ini sebenarnya bakal bawa kita kepada hubungan yang positif dan mampu menyelesaikan drama atau konflik, tetapi satu hal yang perlu diingat adalah mindful listening enggak bakal sukses kalau hanya satu pihak saja yang ngelakuin.

Jadi gimana? Apakah kamu udah nerapin mindful listening

DAFTAR PUSTAKA

Noorvitri, I. (2021, April 05). Mindful Listening: Mendengarkan Penuh Perhatian. Diambil dari pijarpsikologi: https://pijarpsikologi.org/blog/mindful-listening-mendengarkan-penuh-perhatian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun